jpnn.com – Palestina gagal membujuk Liga Arab untuk mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk pemulihan hubungan UEA dengan Israel.
“Pembahasan soal ini serius. Mereka dibahas secara mendalam dan memakan waktu lama. Namun pada akhirnya tidak ada kesepakatan mengenai draf pernyataan yang diajukan pihak Palestina,” ujarnya. Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, kepada wartawan.
Kesesuaian Israel-UEA, yang dinegosiasikan oleh Amerika Serikat, akan diresmikan selama upacara penandatanganan di Gedung Putih minggu depan.
Kesepakatan itu adalah kesepakatan pertama antara Israel dan negara Arab dalam lebih dari 20 tahun, dan sebagian didasarkan pada ketakutan bersama terhadap Iran.
Warga Palestina kecewa dengan tindakan UEA dan khawatir hal itu dapat merusak sikap lama aliansi Arab terhadap inisiatif perdamaian Arab.
Inisiatif tersebut berisi seruan untuk penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan pengakuan negara Palestina jika Israel ingin memulihkan hubungan dengan negara-negara Arab.
“Kami telah menyerukan kecaman yang jelas atas pelanggaran Inisiatif Perdamaian Arab, tetapi permintaan kami belum dipenuhi,” kata Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dalam komentar yang dirilis oleh kantor berita tersebut. Pers Palestina WAFA.
“Tapi kami juga berhasil mencegah pernyataan apa pun yang didukung Arab atau mengizinkan emirat ditandatangani Selasa untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.”