Jakarta, CNN Indonesia –
PT Industri melatih (Persero) atau TINTA akan membangun proyek upgarding Jalur Kereta Api (KA) menghubungkan kedua negara Afrika Barat, Mali dan Senegal dengan total panjang 1.023 kilometer.
Direktur Utama INKA Budi Noviantoro mengatakan, pihaknya telah mengunjungi Senegal dan berbicara dengan sebuah perusahaan di Afrika tentang pembangunan jalur kereta api dari Bamako (ibu kota Mali) ke Dakar (ibu kota Senegal).
“Kami melakukan pembicaraan dengan mereka untuk membangun 1.203 kilometer Lakukan peningkatan jalur KA dari ibu kota Mali ke Dakar karena Mali tidak bisa turun tanpa melalui pelabuhan Dakar, ”kata Budi, seperti dikutip dari DibawahSabtu (10/10).
Budi menuturkan pembangunan jalur kereta api ini akan mendukung kegiatan logistik di kedua negara tersebut. Pasalnya, jalur KA tidak lagi beroperasi di sana.
Dengan kondisi tersebut, kegiatan logistik hanya bisa dilakukan di jalan raya dengan menggunakan truk yang memakan waktu hingga dua minggu. Hal ini membuat biaya transportasi di kedua negara menjadi sangat tinggi.
“Butuh waktu dua minggu untuk mengangkut barang dengan truk, jadi biayanya sangat mahal. Mereka sangat berharap kereta datang dan berjalan kembali serta menjalin hubungan antara Mali dan Senegal,” kata Budi.
Budi menambahkan, proyek di Afrika tersebut merupakan strategi bagi produsen perkeretaapian milik negara untuk memasuki pasar dunia. Selain proyek Kereta Api Mali-Senegal, INKA juga menandatangani kontrak pengiriman lokomotif ke Zambia.
Dalam proyek ini, INKA mendapat pinjaman dari pemerintah Swedia untuk mengikuti proses lelang pengiriman 30 lokomotif. Ia berharap kontrak ini bisa selesai pada akhir 2020
“Oleh pinjaman Mudah-mudahan kami dari pemerintah Swedia sudah dalam proses penandatanganan kontrak akhir tahun ini. Ada 30 lokomotif yang bernilai sekitar $ 90 juta Obral panjangkata Budi.
(Antara / agt)