Intisari-Online.com – Invasi Indonesia tahun 1975 dilakukan Timor Leste
provinsi ke-27, tetapi perlawanan dari kelompok separatis terus berlanjut
diluncurkan.
Setelah 24 tahun menjadi bagian dari wilayah Indonesia, akhirnya tahun itu
1999 Timor Leste berkesempatan menggelar referendum.
Tanggal 30 Agustus 1999 menjadi hari bersejarah itu. Kemudian hasilnya
diumumkan pada 4 September oleh Sekretaris Jenderal PBB.
Berdasarkan pengumuman tersebut, diketahui mayoritas warga Timor Leste
menginginkan kemerdekaan, yakni 78,5% dari jumlah pemilih.
Ternyata, beberapa orang tidak puas dengan hasil tersebut, jadi
kota itu hancur.
Kelompok paramiliter mulai menyerang orang dan membakar
di sekitar ibu kota Dili.
Peristiwa itu sekarang dikenal sebagai Krisis Timor Timur 1999, diyakini
menewaskan sekitar 1.400 warga sipil.
Kemudian pasukan resmi PBB (INTERFET), yang sebagian besar terdiri dari
Personel pasukan pertahanan Australia dikerahkan ke Timor Leste di
membangun dan memelihara perdamaian.
Video Unggulan
KONTEN YANG DIPROMOSIKAN