KOMPAS.com – – ngengat adalah salah satu serangga yang sangat tertarik pada cahaya cahaya Cahaya.
Ngengat adalah serangga yang berkerabat dekat dengan kupu-kupu dan keduanya termasuk dalam ordo Lepidopteran. Perbedaan antara kupu-kupu dan ngengat lebih dari sekedar taksonomi
Melaporkan dari Nasional geografis, (5/10/2018), sebagai makhluk nokturnal (yang keluar pada malam hari), ngengat berevolusi untuk melakukan perjalanan dengan bantuan sinar bulan. Mereka menggunakan metode yang disebut orientasi silang.
Menurut Jeff Smith, kurator koleksi ngengat di Bohart Museum of Entomology, apa yang dilakukan ngengat – mengandalkan cahaya bulan untuk berjalan – mirip dengan cara orang mengandalkan Bintang Utara atau Bintang Polaris untuk menentukan arah tujuan kita.
Baca juga: Tingkah laku serangga unik, capung betina berpura-pura mati dan menghindari capung jantan
“Ngengat melakukan hal yang sama. Mereka mengandalkan sumber cahaya untuk menentukan arah penerbangan,” kata Smith.
Saat lampu dibuat, ngengat bingung
Ketika Thomas Alva Edison menemukan bola lampu pada 27 Januari 1880, kehidupan manusia mulai berubah. Pada saat yang sama, ini adalah cerita kelam bagi serangga seperti ngengat.
Anda menjadi bingung saat ada banyak cahaya di malam hari.
“Kami membuat banyak bulan buatan untuk mereka,” kata Lynn Kimsey, profesor entomologi di UC Davis.
Unsur-unsur di mata ngengat hanya disetel ke cahaya redup dan bekerja serupa dengan teleskop miniatur.
Saat ngengat melihat cahaya seterang itu, hampir tak tertahankan, “kata Kimsey.
Menariknya, ngengat terus berusaha mendekati cahaya yang mereka anggap sebagai bulan.
Meskipun masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk memahami sepenuhnya perilaku ngengat, para ilmuwan tahu bahwa cahaya mempengaruhi pemrograman evolusioner ngengat.
Baca juga: Mengapa Laron tertarik pada cahaya?