LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Banyak orang tua sering meremehkan kebutuhan zat besi anak mereka. Padahal, sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru yang digunakan oleh bagian tubuh anak.
Tanpa zat besi, organ tubuh tidak menerima cukup oksigen, yang memengaruhi perkembangan kognitif, fisik, dan sosial anak. Seberapa penting kebutuhan zat besi bagi anak dan apa risikonya jika tidak terpenuhi?
“Zat besi berperan penting dalam tubuh anak, khususnya untuk menunjang tumbuh kembangnya. Asupan zat besi yang tidak mencukupi dapat mengakibatkan berkurangnya kecerdasan, fungsi otak dan keterampilan motorik pada anak,” jelas dokter spesialis gizi klinis sekaligus kepala bagian gizi klinis ini. FKUI, Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK, dalam keterangan yang diterima dari Suara .com, Kamis (17 Desember 2020).
Nurul mengatakan, hal ini dapat menyebabkan kinerja di sekolah menjadi lambat, perhatian dan perilaku sosial berubah dari tidak responsif terhadap lingkungan, dan perubahan perilaku pada anak.
“Salah satu penyebab utama kekurangan zat besi adalah kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang bersumber dari hewani seperti daging merah, hati, ikan dan ayam. Jika tidak ditangani, gangguan ini bisa menjadi permanen,” kata Ratna.
Sementara itu, psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. Dijelaskan pula bahwa kekurangan zat besi tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tetapi juga perkembangan anak. Kondisi ini menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi.
“Saat konsentrasi tidak maksimal, anak kurang paham, daya ingatnya kurang optimal dan cenderung mengalami masalah kognitif lain seperti kesulitan menganalisis dan menarik kesimpulan, kesulitan memecahkan masalah, dan kurang. menjadi kreatif, “kata Anna.
Pada saat dia masuk sekolah, dia cenderung mengalami kesulitan belajar di kemudian hari dan, sebagai orang dewasa, mengalami kesulitan untuk menyatakan dirinya di dunia kerja. Nantinya, hambatan tersebut dapat membuat anak merasa tidak aman, murung, dan sulit bersosialisasi.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi sehari-hari anaknya dan senantiasa memberikan stimulus yang tepat untuk mendorong tumbuh kembangnya menjadi anak-anak generasi maju yang berpikir cepat, bertumbuh, tangguh, aktif. Buat kontak dan percaya diri. ”
Kekurangan zat besi dapat dicegah dengan memberi anak makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu pertumbuhan yang diperkaya.
Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan asupan vitamin C pada anak, karena vitamin ini membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.
“Jeruk, stroberi, tomat, dan brokoli adalah sumber vitamin C yang sangat baik dan harus dimakan dengan makanan kaya zat besi untuk mengoptimalkan penyerapan. Tambahkan juga makanan dan minuman yang diperkaya zat besi dan vitamin C untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak. penutup, “tambah Dr. Nurul.
Berita ini merupakan hasil kerjasama Ayo Media Network dan Suara.com.
Isi surat itu di luar tanggung jawab Ayo Media Network.