Dengan bantuan kotak hitam, tim penyelamat juga bisa mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi terakhir kali di antara pilot.
Potongan pesawat
Sebuah kotak hitam ditemukan dari pesawat Sriwijaya Airlines Indonesia yang jatuh. Pesawat itu jatuh di Jawa Sagar pada hari Sabtu. Ada 62 orang di pesawat ini, termasuk awaknya. Tim yang terlibat dalam pencarian menemukan sebuah kotak yang terdiri dari dua kotak hitam di pesawat. Namun, belum jelas apakah kotak yang dipulihkan itu adalah perekam suara kokpit atau perekam data penerbangan. Tim TNI AL menemukan kotak ini pada Selasa malam.
Penyelam angkatan laut Indonesia ditemukan telah menemukan puing-puing pesawat pada hari Minggu. Para pejabat mengatakan, tim yang terlibat dalam operasi pencarian itu menemukan bagian tubuh, pakaian, dan bagian logam dari Laut Jawa. Sejauh ini, alasan jatuhnya pesawat tidak diketahui dan tidak ada bukti bahwa ada orang yang tinggal di dalamnya.
Apa itu kotak hitam?
Ada dua jenis kotak hitam, salah satunya adalah “perekam suara kokpit” di mana percakapan antara pilot direkam. Pada saat yang sama ada “perekam data” lain di mana informasi elektronik seperti kecepatan udara, ketinggian dan percepatan vertikal, dll. Direkam. Sekarang diasumsikan bahwa setelah kotak hitam diterima, informasi tentang penyebab kecelakaan yang sebenarnya dapat diperoleh. Itu dapat ditugaskan ke Komite Keselamatan Transportasi Nasional.
Mohon informasikan kepada kami bahwa pesawat Srivijay Airlines terbang dari Bandara Sokarno-Hatta menuju Pontianak pada Sabtu sore. Namun tak lama setelah lepas landas, pesawat tersebut menghilang dari layar radar. Penerbangan selama 90 menit dari Jakarta ke Pontianak itu membawa 56 penumpang dan enam awak. Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di pulau Kalimantan, Indonesia.
Pesawat lepas landas dari Bandara Sokarno-Hatta pada Sabtu sore. Menurut informasi, pesawat terakhir dihubungi pada pukul 14:40. Flightradar24 melaporkan bahwa penerbangan Srivijay Air kehilangan kontak dalam waktu kurang dari satu menit di ketinggian lebih dari 10.000 kaki, kurang lebih 4 menit setelah lepas landas dari Jakarta.