Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat dua gempa berkekuatan magnitudo 5,4 dengan mekanisme berbeda terjadi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu sore.
Pusat gempa pertama berada di 7,65 derajat LS dan 122,43 derajat BT, 11 kilometer di bawah Laut Flores, koordinator mitigasi gempa dan tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, Sabtu.
Sedangkan gempa kedua berpusat pada 7,57 derajat LS dan 122,45 derajat BT, 12 km di bawah laut.
Jarak episentrum gempa pertama dan kedua relatif dekat sekitar 4,2 km, katanya.
Kedua gempa tersebut tergolong dangkal, kata dia seraya menambahkan, tidak memicu tsunami.
“Yang menarik, kedua gempa ini memiliki mekanisme sumber yang berbeda. Gempa pertama memiliki mekanisme strike-slip, tetapi yang kedua memiliki mekanisme thrust fault,” papar Daryono.
Berita Terkait: 230 rumah rusak akibat gempa di Laut Flores: BNPB
Lebih lanjut, karena kedua gempa tersebut terjadi karena mekanisme yang berbeda dan berjarak hampir 1,5 jam, dia menduga gempa kedua terjadi karena efek pemicu statis dari gempa pertama.
“Namun jika dilihat dari episentrumnya, kedua gempa tersebut tidak terletak di jalur sumber gempa Flores Back-Arc Thrusting, melainkan ke arah utara dari sumber yang sudah dikenal luas,” imbuhnya.
Hingga pukul 15.58 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan satu kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 4,0 tercatat pada pukul 15.19 WIB.
Pada 14 Desember 2021, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR di Laut Flores.
Berita Terkait: 5.511 KK terdampak gempa Laut Flores: BPBD Selayar