JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat 41.120 orang mengungsi akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Utara, Aceh hingga Jumat 7 Oktober telah mencapai 41.120 orang. Dan diprediksi masih bisa bertambah.
“Sedangkan jumlah korban pengungsi yang tercatat sebanyak 41.120 jiwa dari 12.598 KK dan tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui keterangan dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Banda Aceh, dikutip dari Antara.
Banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Aceh Utara sejak Selasa (4/10), dengan ketinggian debit air hingga satu meter.
Data BPBA sejauh ini, 13 kecamatan yang terendam, antara lain Kecamatan Pirak Timu sebanyak 23 desa, Matangkuli 26 desa, Lhoksukon 49 desa, Paya Bakong tujuh desa, Samudera delapan desa, Cot Girek tiga desa dan Tanah Luas sembilan desa.
Selanjutnya, Kecamatan Stepan satu desa, Dewantara tujuh desa, dan Desa Muara Batu, serta Kecamatan Nisam, Geuredong Pase, Sawang dan Banda Baro masih dikumpulkan.
“Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Utara menyebabkan banjir yang menggenangi rumah warga dan sawah,” kata Ilyas.
Banjir juga merendam 230 hektar sawah dan juga merusak jalan dan jembatan di Kecamatan Geuredong Pase. Dengan total warga terdampak mencapai 51.470 jiwa dalam 14.747 KK.
Sedangkan warga yang mengungsi mencapai 41.120 jiwa dalam 12.598 KK, tersebar di Kecamatan Pirak Timu sebanyak 2.217 jiwa dalam 774 KK, Matangkuli sebanyak 7.614 jiwa pada 2.355 KK dan Lhoksukon sebanyak 31.289 jiwa dalam 9.469 KK.
“Selain itu, terjadi longsor dan menimpa rumah milik seorang petani, Nurmiati M Jamil (64), dan sudah dievakuasi ke Puskesmas Sawang. Kondisi korban selamat,” katanya.
Hingga saat ini, BPBD Aceh Utara dan unsur terakhir terus melakukan upaya penanggulangan, serta pendataan material dan korban terdampak banjir. BPBA juga telah menyalurkan bantuan panik bagi masyarakat.
“Kondisi terakhir di beberapa titik air mulai surut dan di beberapa lokasi masih tergenang air,” kata Ilyas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Aceh sudah memasuki musim hujan, sehingga warga diminta mewaspadai bencana alam berupa banjir dan tanah longsor.
Sejumlah daerah potensial antara lain Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Sabang, Aceh Tamiang, Langsa, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Barat Aceh dan Aceh Timur.
Versi bahasa Inggris, Cina, Jepang, Arab, Prancis, dan Spanyol secara otomatis dihasilkan oleh sistem. Jadi mungkin masih ada ketidakakuratan dalam menerjemahkan, harap selalu melihat bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kami. (sistem didukung oleh DigitalSiber.id)