Kami bukan tuan rumah awal; itu adalah Vietnam
Surakarta, Jawa Tengah (ANTARA) – Penyelenggaraan ASEAN Para Games (APG) 2022 di Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap atlet penyandang disabilitas, kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Ia mengatakan, atlet difabel sudah lama menantikan pertandingan tersebut karena event olahraga daerah itu sempat tertunda selama empat tahun.
„Kami bukan tuan rumah awal, itu Vietnam. Tapi kemudian, karena tidak ada negara lain yang menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kami untuk menawarkan diri sebagai tuan rumah,“ kata Amali dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Menkeu mengatakan, instruksi presiden untuk menjadi sukarelawan sebagai tuan rumah ASEAN Para Games karena perhatiannya terhadap permainan yang dapat menjadi platform bagi atlet difabel untuk bersaing dan menorehkan prestasi.
Berita Terkait: ASEAN Para Games: Stadion Manahan menjadi tuan rumah upacara pembukaan, atletik
Dibatalkannya ASEAN Para Games 2020 di Filipina, penundaan Asian Games berikutnya di Guangzhou hingga 2023, serta terbatasnya jumlah kejuaraan single-event mengurangi platform yang dapat digunakan atlet difabel untuk menunjukkan kemampuannya, katanya. ditambahkan.
„Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan saya untuk memberi mereka wadah untuk bertanding. Kalau bukan kita yang menjadi tuan rumah pertandingan edisi kali ini, mungkin pertandingan tidak akan digelar lagi,“ urai Amali.
Menhub mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang terjalin antara pemerintah pusat dan kementerian, Pemprov Jateng, Pemkot Surakarta, dan pemangku kepentingan lainnya sehingga persiapan pertandingan berjalan lancar.
“Apalagi kita mengerahkan semua potensi kita dalam waktu yang sangat singkat,” tegasnya.
Berita Terkait: Peserta APG ditempatkan di hotel berdasarkan cabang olahraga: Inaspoc
Ia juga mengungkapkan optimismenya bahwa Indonesia akan meraih kesuksesan di berbagai bidang, seperti prestasi olahraga, administrasi, dan ekonomi, dengan menjadi tuan rumah.
“Efek ekonominya sangat positif, penerbangan berangkat ke sini semua full, bahkan beberapa (atlet) harus menggunakan transportasi darat (untuk datang ke sini). Hotel, sewa mobil, transportasi, dan bisnis kuliner semua berkembang. Saya telah mengamati ekonominya. efek dari acara tersebut,” kata Amali.
Berita Terkait: Wakil Presiden Resmikan ASEAN Para Games 2022
Berita Terkait: Pusat Media ASEAN Para Games 2022 memfasilitasi jurnalis penyandang disabilitas