Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan mencermati penurunan jumlah penumpang angkutan umum sebesar 22,6 persen pada masa mudik Lebaran 2022 dibandingkan tahun 2019.
“Jumlah penumpang angkutan umum pada masa libur Idul Fitri tahun ini meningkat, dari angka yang tercatat pada 2020 dan 2021, meski menurun dibandingkan 2019 atau sebelum pandemi,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat rapat kerja. dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin.
Jumlah penumpang angkutan umum selama libur Lebaran 2019 sebanyak 16,84 juta, sedangkan pada 2022 tercatat 13,04 juta, ujarnya.
Lalu lintas penumpang di sektor angkutan jalan turun 34 persen, dari 4,4 juta orang pada 2019, menjadi 2,9 juta orang pada 2022.
Wisatawan Idul Fitri yang menggunakan feri mengalami penurunan sebesar 9,5 persen, dengan jumlah penumpang pada 2019 mencapai sebanyak 4,1 juta hingga 3,7 juta orang pada 2022.
Di sektor transportasi udara, jumlah penumpang turun 25,6 persen, dari 4,2 juta orang pada 2019, menjadi 3,1 juta orang pada 2022.
Jumlah penumpang kapal dan kapal juga turun 1,97 persen, dari 1,21 juta orang pada 2019 menjadi 1,19 juta orang pada 2022.
Ia menyebutkan, jumlah penumpang KA juga mengalami penurunan sebesar 28,3 persen, dari 2,82 juta orang pada 2019, menjadi 2,06 juta orang pada 2022.
“Ada hari-hari tertentu yang jumlah penumpangnya lebih banyak dari tahun 2019. Kami banyak melakukan operasi di terminal, gerbang tol utama, pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, dan sebagainya. Semua itu kami kelola secara optimal,” tegasnya.
Menhub mengatakan, secara umum pelaksanaan angkutan Lebaran 2022 berjalan lancar, meski masih perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan lebih lanjut.
Perbaikan esensial antara lain perlunya penambahan rest area, sosialisasi alternatif jalan non tol, penambahan sarana transportasi bus, pembuatan dermaga khusus angkutan barang, kajian rute Jakarta-Semarang secara rutin menggunakan kapal laut, penambahan fasilitas kereta api, dan optimalisasi operasional pesawat.
Berita Terkait: Kendaraan besar sebaiknya menggunakan Pelabuhan Jangkar daripada Pelabuhan Ketapang
Berita Terkait: Jakarta imbau masyarakat untuk mulai menggunakan transportasi umum lagi