Kami mengolah mangrove menjadi produk unggulan, yang bisa dijual, tanpa merusak ekosistem mangrove di desa.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berupaya melestarikan ekosistem mangrove, terutama di daerah tertinggal, karena ekosistem tersebut hanya terdapat di 6.136 desa dari 74.962 desa di Indonesia.
Dari 6.136 desa, hanya 3.763 desa yang memiliki hutan mangrove dalam kondisi baik, sedangkan sisanya mengalami kerusakan hutan mangrove, kata Dirjen Bina Ekonomi dan Investasi Kementerian Perekonomian Herlina Sulistyorini dalam rilisnya, Selasa.
“Desa yang memiliki mangrove perlu dilindungi, dibina, dan dilestarikan bersama-sama,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah menerapkan beberapa strategi untuk menjaga ekosistem mangrove yang masih dalam kondisi baik melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Strategi pertama adalah melakukan sosialisasi tentang cara melestarikan ekosistem mangrove.
Kedua, melakukan berbagai kegiatan ekonomi berkelanjutan, misalnya membuat sirup atau dodol — permen manis seperti permen — dari olahan bakau.
“Mangrove kita olah menjadi produk unggulan yang bisa dijual tanpa merusak ekosistem mangrove di desa,” kata Dirjen.
Berita Terkait: Hutan bakau memiliki potensi karbon biru yang sangat besar: kementerian
Selain itu, kementerian juga telah membentuk badan usaha milik desa untuk mendorong dan mengelola kerjasama dengan lembaga adat setempat.
Selain itu, kementerian juga memberikan bantuan untuk pengembangan desa wisata mangrove, seperti pembangunan jalur tracking mangrove; mempersiapkan perahu; melakukan peningkatan kapasitas pengelola hutan mangrove; pelaksanaan promosi berbasis teknologi bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika; serta pembangunan jembatan, menara observasi, dan pusat informasi.
Namun strategi lain telah menerapkan wisata pendidikan mangrove untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dan mendorong penelitian tentang ekosistem.
Kementerian juga telah melakukan sejumlah upaya untuk desa-desa yang ekosistem mangrovenya rusak, termasuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk menghargai ekosistem.
Kementerian juga telah membantu meningkatkan kegiatan ekonomi dasar masyarakat dengan menerapkan sistem pertanian terpadu dan mengembangkan produk perikanan turunan.
Upaya lain yang dilakukan adalah melibatkan masyarakat untuk melakukan kegiatan pembibitan dan penanaman mangrove.
Selain itu, kementerian juga telah menyiapkan pendirian BUMDes, lembaga adat setempat, dan ruang komunitas mangrove.
Kementerian juga telah merehabilitasi 500 hektar area di bawah bakau sejak 2021.
Berita Terkait: Penanaman mangrove diintensifkan terhadap banjir pesisir di Jakarta