Jakarta, CNBC Indonesia – Perluasan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mencatat rekor baru, terutama pada awal November 2020. Setelah rekor penerbangan dan penumpang sebelumnya sudah tercapai selama masa libur panjang.
Dari 1 hingga 3 November 2020, Bandara Soekarno-Hatta juga mencatatkan jumlah penerbangan yang menciptakan titik keseimbangan baru. Jumlah penerbangan domestik plus rute internasional pada 1 November mencapai 684 penerbangan, pada 2 November sebanyak 622 penerbangan, pada 3 November sebanyak 608 penerbangan.
Sebagai perbandingan: dalam kondisi normal, jumlah penerbangan di Soetta mencapai 1.200 penerbangan per hari, setara dengan 150.000 penumpang per hari.
Sebelumnya, puncak aktivitas sejak pandemi Covid-19 setidaknya terjadi pada Jumat, 14 Agustus 2020. Pergerakan pesawat mencapai 524 penerbangan hari itu. Di titik ini, jumlah penumpang pun memuncak, mencapai 45.745 penumpang per hari.
Pada puncak refluks pada 1 November lalu, jumlah penumpang mencapai 116.766 penumpang, jumlah harian tertinggi sejak pandemi. Begitu juga dengan pergerakan pesawat yang melanda 1.137 penerbangan atau tertinggi di tengah pandemi.
“Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta selama tiga hari berturut-turut pada awal November membuat angka psikologis baru 600 penerbangan per hari, melebihi angka sebelumnya yang sebanyak 500 penerbangan per hari. Kami berharap tren ini terus meningkat hingga akhir tahun. ” ujar Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya, Rabu (4/11).
Ini merupakan sinyal bahwa jumlah penumpang yang melewati bandara terbesar di Indonesia mulai pulih. Sinyal tersebut terlihat pada Oktober 2020, bulan pertama triwulan IV 2020, saat jumlah penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 77.853 orang atau rata-rata sekitar 2.500 orang per hari.
Pada bulan Oktober, Garuda Indonesia (12.020 orang), Qatar Airways (9.427 orang), Emirates (8.757 orang), Turkish Airlines (5.494 orang) dan China Airlines (4.948 orang) menjadi 5 maskapai dengan jumlah penumpang internasional terbanyak.
Rute internasional tersibuk pada Oktober 2020 adalah ke dan dari Doha (9.427 penumpang), Dubai (8.757 penumpang), Taipei (6.281 penumpang), Seoul (5.884 penumpang) dan Istanbul (5.494 penumpang).
Pada September 2020, rute tersibuk ke dan dari Doha (9.074 penumpang), Dubai (6.456 penumpang), Taipei (5.278 penumpang), Seoul (5.259 penumpang) dan Kuala Lumpur (4.913 penumpang).
Total penumpang pada Oktober 2020 di 5 rute tersibuk sebanyak 35.843 orang, meningkat 13,56% dibandingkan jumlah penumpang di 5 rute tersibuk pada September 2020.
Dia mengatakan penerbangan internasional didominasi oleh penerbangan pulang-pergi Indonesia dan transportasi logistik selama tahun ini di tengah pandemi.
“Penerbangan internasional di Indonesia yang saat ini tengah pandemi sebaiknya fokus ke Bandara Soekarno-Hatta untuk mendorong pemulangan WNI, transportasi logistik, perjalanan bisnis, penerbangan diplomatik, dll,” ujarnya.
Bandara Soekarno-Hatta saat ini juga mendukung Penataan Koridor Perjalanan [TCA] antara Indonesia dengan 4 negara yaitu Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China dan Singapura. “Penerapan TCA bisa menambah jumlah penumpang, namun akan terus dilakukan melalui pemantauan dan penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi,” kata Awaluddin.
Selama pandemi ini, proses operasional kedatangan penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta terkait dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 26/2020 tentang visa dan izin tinggal dalam tahap kustomisasi baru.
(Hai hai)