Semburan radio cepat terdeteksi di luar Bima Sakti 13 tahun lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hampir 13 tahun para astronom menyadari fenomena antarbintang. semburan radio cepat atau FRB. Semburan itu, yang merupakan pancaran gelombang radio yang terang, menghasilkan lebih dari 100 juta kali tenaga surya selama beberapa milidetik.
Gelombang ini sebenarnya telah diamati di galaksi luar kita selama hampir 13 tahun. Namun menurut informasi dari MIT News, astronom sempat melihat FRB di Bima Sakti pada April lalu.
Menurut fisikawan MIT, Kiyoshi Masui, pihaknya juga tengah mengumpulkan berbagai data. “Kami membuka mata kami ke magnetar lain (objek dengan medan magnet yang kuat), tetapi yang paling penting sekarang adalah memeriksa satu sumber itu dan benar-benar menelusuri untuk melihat apa yang memberi tahu kami tentang bagaimana FRB dibuat,” katanya. Engadget Kamis (5/11).
Ketika para astronom menemukan FRB lebih dari satu dekade yang lalu, mereka berhipotesis bahwa itu diciptakan oleh bintang neutron yang disebut Magnetar dan memancarkan medan magnet yang sangat kuat. Bintang neutron adalah sisa-sisa bintang yang berubah menjadi supernova dan runtuh pada intinya sendiri.
Ternyata, kecurigaan para fisikawan dan astronom kemungkinan besar benar. Sebagian besar hingga April lalu, para astronom mencatat sejumlah FRB yang mereka duga berasal dari SGR 1935 + 2154, magnetar yang terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari Bumi. Teleskop radio yang menangkap sekilas fenomena CHIME mendorong upaya ke tepi jangkauannya dan menciptakan beberapa ketidakpastian tentang identitas sumbernya.
Dengan upaya baru-baru ini, para ilmuwan sekarang harus memiliki gagasan yang kuat tentang dari mana FRB akan berasal. Namun, pertanyaan tentang bagaimana fenomena itu tercipta masih menjadi tanda tanya besar. Salah satu hipotesis yang saat ini sedang terbentuk adalah bahwa elektron di dekat bintang dapat berinteraksi dengan medan magnet magnetar dalam jumlah besar.