Harianjogja.com, JAKARTA– Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa ada jutaan lubang hitam di kosmos dan bahwa wilayah ruang-waktu Bima Sakti dapat menjadi ancaman yang signifikan bagi Bumi di masa depan.
Fenomena kosmik telah membingungkan dan mengejutkan para ilmuwan sejak Albert Einstein pertama kali meramalkan keberadaan lubang hitam lebih dari seabad yang lalu. Para ahli sekarang tahu bahwa ini adalah objek ruang-waktu yang tidak memiliki cahaya.
Lubang hitam terbentuk ketika bintang masif runtuh di akhir siklus hidupnya dan dapat terus tumbuh melalui penyerapan materi di sekitarnya. Intensitas ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi mereka saat radiasi elektromagnetik dilepaskan sebagai cahaya tampak melalui ruang angkasa.
BACA JUGA: Peneliti Temukan Petunjuk Planet di Luar Galaksi Bima Sakti
Sebuah laporan dari Express UK, Senin (9/11), isi 10 Cara Dunia Akan Berakhir, memperlihatkan bagaimana lubang hitam suatu saat bisa menimbulkan masalah kehidupan. Fisikawan teoretis Michio Kaku menjelaskan bagaimana para ilmuwan menemukan “penjahat” lubang hitam yang hidup di Bima Sakti.
“Beberapa orang membandingkan lubang hitam dengan zombie. Lubang hitam menjadi hidup ketika ada sesuatu yang terlalu dekat. Dia memegang benda itu di genggamannya dan tidak pernah melepaskannya, “katanya.
Kaku melanjutkan, “Dulu para ilmuwan mengira lubang hitam tidak bergerak, tetapi mereka terkejut bahwa ada lubang hitam yang disebut preman yang berkeliaran di galaksi.” Jika ada sesuatu yang mendekati lubang hitam, itu akan jatuh ke dalamnya.
Ahli astrofisika Universitas California, Greg Laughlin, membuat gambaran tentang bagaimana bumi akan hidup jika lubang hitam muncul di galaksi kita. Menurutnya, setiap lubang hitam mampu menghidupkan kembali dirinya sendiri ketika menyangkut materi.
Jadi setiap lubang hitam memiliki kemampuan untuk tiba-tiba hidup sebagai pembunuh yang keji. Tak seorang pun di Bumi yang aman atau terlindungi setelah cakrawala peristiwa lubang hitam supermasif pecah, tetapi kehidupan akan bertahan untuk beberapa waktu.
BACA JUGA: Ada 300 juta planet layak huni bagi manusia
“Saat bumi mendekati singularitas, gravitasi lubang hitam di satu sisi bumi lebih kuat daripada di sisi lainnya. Karena perbedaan ini, ada efek stres dan stres yang diterapkan ke bumi,” katanya.
Dalam situasi hipotetis ini, sirkuit kemudian memutus apa yang bisa terjadi pada Bumi jika lubang hitam terlalu dekat. Ketika bumi akhirnya melintasi cakrawala peristiwa, itu akan menjadi sesuatu yang hebat dan mudah.
“Pertunjukan cahaya kosmik ini bisa jadi luar biasa, tetapi juga merupakan konfirmasi bahwa planet kita telah memasuki lubang hitam dan kita mendekati titik apokaliptik di pusatnya yang dikenal sebagai singularitas,” kata narator dalam konten tersebut.
Diketahui bahwa gravitasi lubang hitam sekarang sangat kuat sehingga dapat menekuk, memelintir, atau merobek planet seperti selembar kertas. Ilmuwan planet Ben McGee mengatakan ini bisa menjadi akhir yang mengerikan bagi Bumi.
Ia sebelumnya pernah mengatakan bahwa pada saat itu bumi terentang sehingga secara fisik membengkak. Akhirnya planet-planet akan menyerah dan akan ada begitu banyak panas yang terbentuk sehingga jika kerak bumi pecah akan ada magma di mana-mana.
BACA JUGA: Bintang dan planet tumbuh bersama saat mereka tumbuh
Ketika materi yang dulunya Bumi dibawa lebih dekat ke inti lubang hitam, gravitasi naik begitu cepat sehingga tidak hanya menghancurkan planet menjadi puing-puing dan abu.
Debu kemudian berubah menjadi molekul, lalu menjadi atom, dan bahkan mungkin menjadi partikel sub-nuklir. “Setelah melintasi Bima Sakti, tempat tata surya kita berada, tidak ada lagi permulaan antarbintang,” katanya.
Sumber: JIBI / Bisnis Indonesia