Jakarta, CNN Indonesia –
Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) atau Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) menemukan bahwa harga kopi asli Indonesia lebih mahal dari kopi asing.
Ketua AKSI Syafrudin mengatakan bahwa beberapa kopi Indonesia dibuat oleh petani yang bercocok tanam di daerah yang sulit dijangkau atau sekitar. daerah terpencil.
“Dengan membayar sedikit lebih dari yang seharusnya, kami sudah membantu petani. Betapa sulitnya petani kopi di Indonesia bercocok tanam dan berusaha mendapatkan kopi. daerah terpencil untuk masuk ke area pengolahan, ”ujarnya dalam Dialog Kopi Kulak Kulik, Sabtu (21/11) tentang kenikmatan bisnis kopi.
Apalagi kopi Indonesia yang berhasil menembus pasar dunia memiliki cita rasa yang tinggi dibandingkan kopi di negara lain.
“Banyak kopi Indonesia yang berhasil menembus pasar dunia. Tugas AKSI bersama pemangku kepentingan kopi membantu petani kopi Indonesia meningkatkan kualitas, kuantitas dan akses pasar bagi petani kopi Indonesia,” tambahnya.
Dia tidak menyangkal bahwa masih ada hambatan dalam rantai pasokan (Rantai pasokan) Kopi Indonesia. Karena pada umumnya kopi Indonesia dibudidayakan oleh petani kecil yang memiliki keterbatasan dan peluang untuk mengembangkan produknya.
AKSI mengatakan akan bekerja dengan pemangku kepentingan lain seperti kementerian dan lembaga terkait serta Bank Indonesia (BI) untuk menghilangkan hambatan rantai pasokan kopi.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah komunikasi dengan pelaku angkutan dan pengolah kopi Indonesia.
“Lalu kami mengajari para petani kopi bagaimana bersikap dan merasa nyaman menanam kopi sehingga bisa menghasilkan kopi yang baik, rantai pasoknya terus berjalan dan pembeli senang bisa membeli kopi dari petani Indonesia,” ujarnya.
Indonesia saat ini menjadi pengekspor kopi terbesar ketujuh di dunia dengan pangsa ekspor 4,05 persen pada 2019.
Indonesia dengan pangsa pasar 14,02 persen berada di bawah Brasil, Jerman 8,74 persen, Vietnam 7,80 persen, Swiss 7,33 persen, Kolombia 7,13 persen, dan Italia 4,88 persen.
(ulf / vws)