Jakarta, CNBC Indonesia – Selir Raja Thailand Maha Vajiralongkorn membuat berita. Media lokal Eropa, Euro mingguan tulis bocoran foto mesra selir bernama Sineenat “Koi” Wongvajirapakdi.
Jurnalis politik Thailand Andrew MacGregor mengatakan dia menerima kartu SD yang berisi 1.450 gambar dari tiga iPhone yang dia katakan sebelumnya milik Sineenat. Sebagian besar adalah selfie eksplisit yang mungkin dikirim ke raja.
Foto tersebut, diterima pada Agustus 2020. Ia mengatakan di Twitter bahwa ada upaya untuk “mengambil alih kekuasaan” dalam keluarga pekerja. “Inilah alasan bocornya gambar tersebut,” tulis media tersebut, Selasa (24/11/2020) dikutip Rabu (25/11/2020).
Foto: Selir Sineenat (Reuters)
|
Meskipun demikian, McGregor menolak untuk menerbitkan foto-foto itu. Menurutnya, ini adalah privasi dan dia tidak akan mengungkapkannya.
Namun, sejumlah foto dikabarkan dibagikan pihak lain meski bukan foto “mesra” sang selir. Ini berkaitan dengan upaya untuk menyabotase kepulangannya dari Jerman, tempat Raja Maha sekarang tinggal.
McGegor sendiri sebelumnya diketahui memiliki komentar kasar terhadap Raja Maha. Ia mengkritik gaya hidupnya, yang ia gambarkan sebagai “tercela” dan memiliki selera kemewahan yang berlebihan.
Selir sebelumnya Sineenat membuat heboh ketika raja yang menyandang gelar Rama X menangkapnya setelah menerima dia selama tiga bulan pada Januari 2020. Dia dianggap terlalu berambisi untuk menjadi permaisuri dan dipenjara.
Namun, gelarnya dipulihkan. Dia sekarang memiliki hak istimewa untuk kembali. Sineenat akan mengikuti raja ke Jerman, ke vila pribadi di Bavaria tepatnya.
Ratu Thailand sekarang ditempati oleh Ratu Suthida. Konon dia tetap menolak kehadiran Sineenat.
Sementara itu, pemerintah Jerman mengancam akan menggulingkan Raja Maha jika dia kebetulan memerintah dari negara Panser dan meninggalkan negaranya, yang terus dipamerkan.
Demonstrasi Thailand menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan membatasi kekuasaan Raja Maha. Protes berlanjut sejak Juli 2020.
Kota Gelombang Jerman Meski mendapat kekebalan diplomatik selama tinggal di negara itu, Jerman masih memiliki kekuatan untuk mengusirnya. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas sebelumnya mengungkapkan ancaman deportasi.
(Kepala / kepala)