Seperti diketahui, pada September lalu, Abraham Accord ditandatangani di halaman Gedung Putih di Washington, DC, meresmikan perjanjian damai bersejarah antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan negosiasi Israel dengan negara-negara tersebut. -Serikat.
Menyusul keputusan UEA dan Bahrain untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel, ada banyak spekulasi bahwa Saudi akan segera menyusul. Tetapi bagi Saudi, kenegaraan Palestina tetap menjadi prasyarat untuk normalisasi.
“Kami masih terbuka untuk normalisasi penuh dengan Israel,” kata Faisal, berbicara pada konferensi Manama Institut Internasional untuk Kajian Keamanan, sebagaimana dilaporkan Al Arabiya, Sabtu (5/12/2020). ). (Baca juga: Arab Saudi membatalkan kunjungan bos Mossad)
“Kami percaya bahwa Israel akan mengambil tempat di kawasan itu, tetapi agar ini terjadi dan berkelanjutan, kami membutuhkan Palestina untuk mendapatkan negara mereka dan kami harus menyelesaikan situasi ini,” lanjutnya.
Faisal mengatakan penting untuk membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan. “Negara Palestina akan membawa perdamaian nyata ke kawasan itu dan itu harus menjadi tujuannya,” katanya.Baca juga: Zionis mulai takut Iran menyerang kepentingan Israel di luar negeri)
(esn)