Meja internasional: Laut Cina Selatan sekali lagi menjadi wilayah ketegangan baru di Asia. China mengklaim 90 persen Laut China Selatan. Dia berselisih dengan Filipina, Malaysia, Brunei dan Vietnam atas laut ini. Pada saat yang sama, perselisihan Tiongkok dengan Jepang di Laut Tiongkok Timur sangatlah ekstrim. Baru-baru ini AS menolak klaim China tentang Laut China Selatan. Indonesia mengejar kapal patroli Tiongkok karena memasuki zona ekonominya setelah banyak negara memberikan respon yang tepat terhadap Dadagiri Tiongkok.
Indonesia mengendarai kapal Cina dari pulau Natuna. Kawasan tersebut termasuk dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia. Badan Keselamatan Maritim Indonesia mendapat informasi bahwa kapal China 5204 memasuki zona ekonomi eksklusif Indonesia pada Jumat malam. “Setelah mendapat informasi, kami mengirimkan salah satu kapal patroli kami ke kapal ini di China,” kata Ona Kurnia, Kepala Badan Keselamatan Maritim Indonesia.
Klaim atas kawasan itu dirundingkan antara kapal-kapal Indonesia dan Cina dari jarak satu kilometer. Setelah itu, kapal Indonesia meminta kapal China segera meninggalkan daerah tersebut. Namun, kapal China tersebut mengklaim bahwa daerah itu berada dalam garis sembilan garis putus-putusnya. Sejak saat itu kapal Indonesia telah mengusir kapal China tersebut. Naga segar Indonesia ini telah berkobar dan telah mencapai puncaknya di kedua negara tersebut. Kapal perang Indonesia meningkatkan patroli mereka dalam menghadapi serangan balik China.
Pada saat yang sama, aktivitas kapal perang Tiongkok di sekitar kawasan juga tercatat. Jepang sebelumnya telah mengusir kapal selam China dari wilayahnya. Jelaskan bahwa perahu nelayan berbendera Cina sering terlihat di dekat Pulau Natuna. Perahu ini, didukung oleh pemerintah China, dikirim dengan klaim naga. Kapal bensin China juga digunakan untuk menjaga mereka. Sejak itu, Indonesia juga meningkatkan penggunaan angkatan lautnya di wilayah ini.
Kualitas udara Amerika sangat buruk karena adanya kebakaran di hutan, masyarakat sulit bernapas …