Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengatakan nilai Pembayaran Hak Tanggungan kepada Nasabah (KPR) belakangan ini anjlok.
Penyusutan cicilan ini merupakan kelanjutan dari pencairan dana PEN (National Economic Recovery) oleh pemerintah, yang disalurkan langsung oleh bank kepada nasabahnya.
Deputy General Manager BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan dana PEN berupa subsidi bunga yang dibayarkan pemerintah selama 3 hingga 6 bulan. Subsidi ini diberikan kepada nasabah KPR hingga tipe rumah 70.
“Padahal tadi ada rencana stimulus nasional. Kalau Anda ingat, ada PMK yang pembayaran bunga kreditnya sampai tipe 70,” kata Nixon dalam jumpa pers, Rabu (10/3/2021).
“Uang itu dibayarkan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan BTN,” lanjutnya.
Hibah dimaksud merupakan insentif ekonomi yang diberikan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 138 / PMK.05 / 2020 tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga / Margin Subsidi Dalam Mendukung Pelaksanaan Pemulihan Ekonomi Nasional. rencana menjadi.
Insentif KPR ini diberikan dengan syarat nasabah sudah memiliki NPWP, pagu kredit maksimal Rp10 miliar dan baki debet paling lambat tanggal 29 Februari 2020, dan memiliki saldo lancar selambat-lambatnya tanggal 29 Februari 2020.
Penurunan suku bunga tersebut juga sejalan dengan penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BTN bulan lalu. Sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang saat ini berada di level 3,5%, tercatat penurunan hingga 270 basis poin.
Penurunan suku bunga kebijakan terlihat pada semua segmen kredit, yaitu kredit korporasi, ritel dan konsumer.
Suku bunga utama untuk pinjaman korporasi turun 190 basis poin dari 9,9% pada Desember 2020 menjadi 8% pada Februari 2021.
Di segmen pinjaman ritel, BBTN memangkas suku bunga sebesar 165 basis poin dari 9,9% pada Desember 2020 menjadi 8,25% pada Februari 2021.
Untuk segmen kredit konsumen, suku bunga utama untuk pinjaman hipotek turun 270 basis poin dari 9,95% pada Desember 2020 menjadi 7,25% pada Februari 2021.
Kemudian suku bunga kunci untuk non-hipotek dipotong 250 basis poin dari 11,25% pada Desember 2020 menjadi 8,75% pada Februari 2021.
Penurunan tarif tersebut dirasakan nasabah BTN. Melaporkan dari detikcomSalah satu nasabah mengaku nilai cicilannya bulan ini turun drastis dari nilai sebelumnya.
Ia menggunakan debit langsung BTN untuk membayar cicilan KPR. Biasanya dia membayar 3,4 juta rupee sebulan, tapi bulan ini 1,4 juta rupee.
“Saya hitung tarifnya diturunkan 58% dari Rp 3,4 juta menjadi Rp 1,4 juta. Jadi ada diskon Rp 2 juta dari BTN,” kata Farida, salah satu nasabah BTN seperti dikutip Kamis (11) / 3/2021. ).
Soal depresiasi tarif ini, dia mengaku belum mendapat penjelasan dari BTN. Sampai dia khawatir akan ada permintaan pengembalian dana yang lebih besar di masa depan.
Namun sebelumnya, Nixon sempat mengumumkan bahwa nasabah bisa mendatangi kantor BTN untuk mengetahui informasi tarif tersebut.
(Tas tas)