Raditya Jati, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan ratusan petugas penyelamat, termasuk tentara, polisi, dan relawan, mencari orang yang hilang di Desa Selopuro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Akibat curah hujan yang tinggi di Indonesia, terjadilah situasi banjir. AFP (foto file)
Hari-hari buruk di Indonesia tidak disebutkan. Terkadang gempa bumi, terkadang gunung berapi, terkadang banjir. Hujan deras kini membawa malapetaka bagi negeri pesisir ini. Longsor di Indonesia terjadi akibat curah hujan yang tinggi di pulau utama Jawa. Setidaknya dua orang dikatakan tewas dalam kecelakaan ini. Sedangkan lebih dari 16 orang hilang.
Para pejabat mengatakan Senin bahwa petugas penyelamat tidak memiliki peralatan yang cukup. Mereka memindahkan tanah dari tangan mereka dan peralatan yang digunakan di bidang pertanian sehingga yang terkubur di dalamnya dapat dipindahkan. Raditya Jati, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan ratusan petugas penyelamat, termasuk tentara, polisi, dan relawan, mencari orang yang hilang di Desa Selopuro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Puing berjatuhan di rumah
Juru bicara Raditya Jaati mengatakan lumpur jatuh di setidaknya delapan rumah dari perbukitan sekitarnya Minggu malam. Karena itu, 21 orang dimakamkan di dalamnya. 14 orang terluka dalam insiden itu. Jaati mengatakan tim penyelamat menarik dua mayat dan tiga lainnya luka-luka dari tanah. Dia mengatakan petugas penyelamat sedang mencari 16 lagi.
Risiko banjir di sungai
Karena hujan di malam hari, air di sungai meningkat secara signifikan. Karena itu, risiko banjir semakin meningkat. Di banyak tempat sungai telah meninggalkan tepiannya dan mengalir keluar. Karena itu, hingga 3 kaki lumpur terisi air di kawasan pemukiman. Karena itu, orang harus meninggalkan rumahnya dan melarikan diri. Selain Jawa, provinsi lain terancam banjir. Setiap tahun di Indonesia banyak terjadi kerusakan akibat banjir dan longsor. Negara dengan 17.000 pulau ini sangat dekat dengan zona banjir.
Baca ini juga