Jakarta – –
Pemerintah mendorong penggunaannya Kompor listrik. Selain bisa memangkas impor elpiji, penggunaan kompor listrik juga akan menguntungkan masyarakat karena lebih hemat.
Upaya promosi penggunaan kompor listrik ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang merupakan sinergi antara PLN dengan BUMN dan Kementerian PUPR.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk memperkuat kompor listrik penggunaan kompor listrik di fasilitas yang dibangun pemerintah adalah caranya. Ia juga mengatakan, mereka yang meminjam uang ke bank BTN harus menggunakan kompor listrik.
“Kita juga ngomongin kompor listrik ini, kita kan kementerian dan tentunya PLN tantangan yang nyata. Kalau ganti kompornya, masyarakat akan hemat juga? Kalau ganti kompor pasti enggak mau. Karena kita coba hitung rata-rata per bulan, angkanya Rp 147 ribu dengan listrik (kompor) Rp 118 ribu “, ujarnya di sela-sela sinergi PLN dan BUMN dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. , Rabu (31/3 / 2021).
“Untuk itu kami berani mempromosikan program ini bersama semua kementerian agar masyarakat bisa memanfaatkannya Kompor listrikdan sebelumnya didukung fasilitas yang terus dibangun pemerintah, baik Perumnas maupun Pekerjaan (BUMN) yang sudah mendapat kontrak. Bahkan dengan BTN sama saja siapapun yang meminjam uang dari BTN harus menggunakan kompor listrik, termasuk swasta, ”jelasnya.
Presiden PLN Zulkifli Zaini mengatakan tiga nota kesepahaman telah ditandatangani. Pertama, PLN dan 9 BUMN jasa konstruksi sepakat untuk mewujudkan kemandirian, ketahanan energi nasional, dan energi bersih.
“Kedua PLN kembali menegaskan kerja sama dengan bank BTN untuk mendukung konversi 1 juta kompor LPG menjadi kompor induksi dan penggunaan jasa perbankan,” lanjutnya.
Ketiga, PLN bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) untuk mengintegrasikan data pengguna listrik penerima Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Kesepakatan ini akan menjadi landasan bersama untuk mempromosikan penggunaan kompor induksi pada proyek residensial dan residensial yang sedang dan sedang dibangun, sehingga memudahkan mitra dalam melaksanakan program konversi induksi dari kompor LPG,” ujarnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan rumah bersubsidi harus bisa dihuni selama satu tahun setelah dibangun. Melalui sinergi data dengan PLN, rumah yang ditempati konsumsi listrik bisa dipantau.
“Karena rumah harus layak huni selama 1 tahun setelah pembangunan, berkat sinergi data ini kita bisa memonitornya untuk kepentingan kita tapi untuk kepentingan nasional. Dulu orang bilang ini bahaya ledakan, tapi sekarang jadi elpiji. listrik Yang kedua lebih bersih, yang ketiga menghemat pengeluaran pemerintah dan kami berharap dapat bekerja sama, “katanya.
(acd / dna)