Jakarta (ANTARA) – Pertumbuhan ekonomi kuartal III akan bergantung pada pembatasan Kegiatan Masyarakat Mendesak (PPKM), menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Prospek pertumbuhan ekonomi triwulan III diperkirakan melemah, lebih rendah dari perkiraan 6,5 persen mengingat darurat PPKM pada tanggal 3,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers online di Jakarta, Jumat.
Menkeu mencatat, laju pertumbuhan ekonomi triwulan III akan ditentukan oleh durasi PPKM darurat. Jika pembatasan hanya berlangsung dua minggu dan efektif menahan jumlah kasus COVID-19, dampak pembatasan terhadap pertumbuhan ekonomi akan relatif terbatas pada kuartal ketiga.
“Namun, jika durasinya (pembatasan) sampai satu bulan, (pembatasan darurat) berdampak signifikan, terutama pada tingkat konsumsi,” katanya.
Jika konsumsi turun karena dampak darurat PPKM, penurunan tersebut akan mempengaruhi prospek pertumbuhan konsumsi.
Berita serupa: Masyarakat harus tetap tenang selama pemberlakuan PPKM mikro dalam keadaan darurat: pemerintah
“Diperkirakan tingkat konsumsi masyarakat akan kembali direvisi dan komponen yang mungkin terkena dampak penurunan di bidang non-konsumsi dasar adalah transportasi, komunikasi, rekreasi dan sandang,” ujarnya.
Namun, Sri Mulyani mengharapkan tingkat investasi yang stabil karena pembatasan memungkinkan pekerjaan konstruksi karena protokol kesehatan yang ketat. Sementara itu, ekspor juga diperkirakan tumbuh kuat hingga Mei 2021 sejalan dengan kinerja ekspor-impor.
Untuk kuartal II, Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi relatif baik dan tidak terpengaruh oleh peningkatan kasus COVID-19, karena peningkatan kasus baru terjadi pada minggu kedua dan ketiga Juni. Sementara itu, PPKM darurat baru akan dilaksanakan pada awal Juli mendatang.
“Kami melihat sedikit penurunan pada Juni. Namun, kami optimis penurunannya tidak banyak. Oleh karena itu, kami memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua pada 7,1 hingga 7,5 persen untuk saat ini,” kata menteri.
Berita serupa: Pakai masker, adakan PPKM saat darurat. jarak fisik yang aman