TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia merencanakan administrasi vaksinasi pemacu untuk masyarakat umum di awal tahun 2022, berdasarkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Secara medis, dosis booster adalah pemberian vaksin tambahan setelah dosis sebelumnya. Suntikan booster atau dosis booster adalah pemaparan ulang terhadap antigen yang diimunisasi.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan pada hari Rabu bahwa suntikan booster dibenarkan karena dua alasan; itu akan berfungsi sebagai perlindungan tambahan dan mencegah penyebaran varian Delta di Indonesia dan menangkal hilangnya efektivitas vaksin Sinovac setelah suntikan dosis kedua.
“Dengan vaksin Sinovac ada penurunan titer antibodi, itulah sebabnya injeksi booster direncanakan setelah 12 bulan. Kami akan memberikan booster jabs kepada publik tahun depan,” kata Tarmizi pada 4 Agustus.
Saat ini, vaksinasi booster hanya ditujukan untuk tenaga kesehatan karena mereka lebih rentan tertular Covid-19. Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan kehendaknya pada dosis booster ketiga.
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa petugas kesehatan akan menerima booster vaksin Moderna. Para ahli percaya bahwa kombinasi jenis mRNA Moderna dan vaksin tidak aktif Sinovac – yang divaksinasi oleh petugas kesehatan – dapat secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi seseorang.
Pemerintah saat ini memiliki 4,5 juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Mengutip AntaranewsHingga 5 Agustus, ada 19.250 tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi booster sebanyak 1,47 juta.
Sri Rahmawati