Jakarta. Polisi Kriminal Bareskrim mengkonfirmasi pada akhir pekan bahwa petugas polisi yang ditahan Napoleon Bonaparte menyerang Muhammad “Kace” Kosman – sesama narapidana yang ditangkap karena membuat pernyataan penistaan terhadap Islam – di pusat penahanan Bareskrim.
“Penyelidikan menemukan bahwa tidak hanya NB [Napoleon Bonaparte] Dia memukuli korban, tetapi juga mengolesi wajah dan tubuhnya dengan kotoran manusia yang telah dia siapkan sebelumnya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Bareskrim Andi Rian Djajadi di Jakarta, Minggu.
Saat itulah Napoleon memerintahkan seorang saksi untuk mengambil sekantong kotoran manusia dari sel bekas.
“Itu NB sendiri yang mengolesi [the victim with feces],” Dan kataku.
Dalam sebuah surat, Napoleon mengungkapkan bahwa penistaan Kace-lah yang memicu kemarahannya.
“Siapa pun dapat menghina saya, tetapi bukan Allah saya, Alquran, Nabi Suci, dan keyakinan Islam. Karena itu, saya berjanji untuk bertindak moderat terhadap mereka yang berani, ”kata Napoleon.
Menurut Napoleon, apa yang dilakukan Kace – dan beberapa orang lain yang tidak disebutkan namanya – sangat membahayakan kerukunan dan perdamaian antar umat beragama di Indonesia.
“Saya sangat kecewa bahwa pemerintah sejauh ini telah menghapus semua konten orang-orang tidak beradab ini dari media. Dan yang tak kalah pentingnya, saya akan bertanggung jawab atas semua tindakan saya terhadap Kace, terlepas dari risikonya,” kata Napoleon.
Kace sebelumnya menjadi berita utama dengan komentarnya yang menghujat Islam dan Nabi Muhammad di YouTube.
Polisi menangkap Kace pada 25 Agustus. Hanya sehari kemudian, Kace mengajukan pengaduan ke Bareskrim atas penyerangan dengan Napoleon sebagai pelakunya.
Napoleon saat ini menjalani hukuman empat setengah tahun penjara karena menerima suap dari pengungsi korupsi Djoko Tjandra. Dia menerima $370.000 dan $200,000 SIN sebagai imbalan untuk membantu menghapus pengumuman merah Djoko.
Napoleon baru-baru ini menjadi kepala departemen hubungan internasional Kepolisian Nasional.