TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Italia, Inggris dan Uni Emirat Arab dalam serangkaian acara untuk berpartisipasi dalam G20 KTT di Roma. Dalam kesempatan tersebut, untuk alasan keamanan dan efisiensi, Jokowi tidak naik pesawat kepresidenan, melainkan pesawat Garuda Indonesia.
“Merupakan suatu kehormatan bagi Garuda untuk menjadi moda transportasi udara pertama yang digunakan Presiden dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri selama pandemi. Ini membuktikan kualitas protokol kesehatannya dan apresiasi kepada seluruh insan Garuda,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat Oktober 2021.
Erick mengatakan Garuda dipilih untuk menemani kunjungan Jokowi karena protokol kesehatan yang baik. Dia memuji seluruh kru karena mematuhi protokol kesehatan yang ketat selama penerbangan. Ia juga menjelaskan, kunjungan Presiden membutuhkan pesawat yang bisa menempuh jarak jauh. Boeing 777-300ER milik Garuda sendiri memenuhi persyaratan.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan: Garuda Indonesia dipilih untuk perjalanan karena efisiensi waktu, penghematan anggaran dan protokol kesehatan.
“Dibutuhkan 13 jam tanpa transit untuk mencapai Roma dengan pesawat ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa Boeing Business Jet (BBJ) kepresidenan akan membutuhkan transit. Selama transit, pihaknya harus mensterilkan ruang tunggu, melakukan tes PCR untuk pelayan di titik transit, dan menyiapkan makanan dan minuman sesuai peraturan. “Ini adalah kunjungan luar negeri pertama Presiden selama pandemi. Protokol kesehatan harus kita patuhi secara ketat, bahkan dalam pertemuan tatap muka selama transit,” kata Heru.
Selain Erick, lima menteri lainnya mendampingi Jokowi. Mereka adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Membaca: Luhut bertemu Boris Johnson, berbicara tentang G20, deforestasi
FRANZISKA CHRISTY ROSANA