TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan mempresentasikan hasil survei internal mobilitas masyarakat kepada anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu. Natal dan liburan tahun baru. Ditemukan bahwa jika pemerintah hanya memberlakukan pembatasan kapasitas transportasi, 10 persen, atau 16 juta orang akan kembali ke kampung halamannya.
Menteri mengatakan survei rinci mengawasi tiga bagian kualifikasi; “Kualifikasi mencakup mobilitas publik dalam skenario di mana [transportation] Kapasitas akan diperkenalkan di PPKM level 3-4 dan pembatasan perjalanan akan diberlakukan, ”katanya pada 1 Desember di markas FREP.
Selain itu, 16 juta orang yang cenderung mudik di bawah pembatasan pemerintah hanya akan berkurang 1 persen menjadi 15 juta orang ketika nilai PPKM dinaikkan.
Dalam skenario di mana bepergian Dengan diberlakukannya larangan bepergian, minat penduduk untuk bepergian turun menjadi 7 persen (10 juta orang) atau hanya 3 persen lebih rendah dari yang direncanakan pemerintah.
Survei tahap pertama yang dilakukan pada Oktober menemukan bahwa mobilitas masyarakat nasional selama liburan akan menjadi 19,9 juta orang pada akhir tahun, di mana 13,5 persen akan tinggal di wilayah Jabodetabek (Jabodetabek).
Karena tingginya kemungkinan mobilitas publik yang tercermin dalam studi ini, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah skenario. Pemerintah juga berencana memberlakukan pembatasan perjalanan setelah ditemukan varian baru Covid-19 bernama Omicron.
Membaca: AP II sedang mempertimbangkan untuk membatasi penjualan tiket selama liburan Natal dan Tahun Baru
FRANZISKA CHRISTY ROSANA