Jakarta (ANTARA) – Penggunaan aplikasi Peduli Lindeni di Pulau Jawa dan Pulau Bali mengalami penurunan yang signifikan, menurut Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Investasi sekaligus koordinator pembatasan kegiatan publik antara Jawa dan Bali (PPKM) telah memberikan .
“Pekan ini, 74 persen kabupaten dan kota di Jawa Bali mengalami tren penurunan penggunaan (fitur) check-in Peduli-Lindi dibandingkan minggu sebelumnya,” katanya di Jakarta, Senin, dalam konferensi pers online. .
Selain itu, tren mingguan pengguna yang menggunakan fitur check-in pada aplikasi Peduli Lindeli di transportasi, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi mengalami tren penurunan menjelang Natal dan Tahun Baru, tambahnya.
Untuk itu, Menkeu mengimbau seluruh jajaran pemerintah daerah untuk lebih gencar menggunakan aplikasi Peduli Lindeli.
“Saya menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk secara masif menegakkan penggunaan Peduli Lindeli di tiga sektor ini agar mereka yang melakukan aktivitasnya di tempat umum (di tempat) sehat,” kata Pandjaitan.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada selama liburan Natal dan Tahun Baru.
“Saya selalu menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mengingat bahwa COVID-19 belum berakhir. Kita tidak pernah tahu bagaimana kesalahan kecil kita bisa membawa kita kembali ke masa kelam seperti beberapa bulan lalu,” imbuhnya.
Menhub juga mengimbau masyarakat untuk tidak berpuas diri dengan situasi COVID-19 di tanah air saat ini. Pasalnya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, yang dapat disebabkan oleh kecerobohan dan kelalaian, tambahnya.
“Saya tidak pernah bosan mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti protokol kesehatan. Kelalaian dan kelalaian sekecil apapun justru akan membawa kita kembali ke pengalaman kelam masa lalu,” ujarnya.
Berita serupa: Kemenkes imbau masyarakat patuhi protokol kesehatan
Berita serupa: Level 3 PPKM keluar, tetapi kesehatan masuk: Gugus Tugas