KOTA TINGGI: Mayat seorang pria yang diyakini sebagai korban insiden perahu terbalik di Teluk Ramunia, Pengerang, dekat sini, ditemukan sekitar lima mil laut barat daya Changi Naval Base Singapura, Kamis lalu.
Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia Johor Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria mengatakan, Sub Pusat Penyelamatan Maritim Johor Baru diberitahu tentang penemuan mayat itu oleh pihak berwenang Singapura pada hari Sabtu.
“Jenazahnya diyakini hanyut 17,7 mil laut dari tempat kapal terbalik,” katanya seperti dikutip Bernama.
“Berdasarkan dokumen identitas yang ditemukan, diduga korban warga negara Indonesia berusia 39 tahun itu meninggal lebih dari dua hari yang lalu.
“Dia diyakini sebagai salah satu dari tiga korban yang hilang dalam insiden itu,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Laksamana I Nurul Hizam juga mengatakan bahwa Ops Carilamat, memasuki hari keempat, melanjutkan pencarian di laut seluas 54 mil persegi dan sepanjang 20 km dari wilayah pesisir.
Dia mengatakan operasi tersebut melibatkan total 76 perwira dan staf dari berbagai instansi termasuk Kepolisian Kerajaan Malaysia, Angkatan Laut Kerajaan Malaysia, Kementerian Kebakaran dan Penyelamatan, Pasukan Pertahanan Sipil dan komunitas maritim.
Dalam insiden pukul 04.50, sebuah perahu kayu yang membawa 27 imigran gelap diyakini berasal dari Tanjung Tondang, Bintan, Indonesia, terbalik sekitar satu mil laut dari Teluk Ramunia.
Lima wanita Indonesia tenggelam sementara 19 lainnya selamat, termasuk sepuluh wanita dan sembilan pria.