TEMPO.CO, jakarta – Indonesia telah login lagi setiap hari COVID-19 lonjakan kasus setelah mengkonfirmasi 9.905 kasus pada hari Jumat, 28 Januari. Jumlah ini telah tumbuh lebih dari 1.000 kasus dibandingkan dengan 8.077 kasus harian pada hari Kamis.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo menjelaskan bahwa pertumbuhan kasus akan berlanjut selama beberapa minggu, terutama mengingat penyebaran varian Omicron saat ini. Namun, dia meyakinkan pemerintah siap menghadapi situasi ini.
“Perbaikan di sejumlah fasilitas kesehatan sudah disesuaikan dengan varian Omicron yang berbeda dengan varian lainnya, yang membutuhkan cara penanganan yang berbeda,” kata Presiden dalam konferensi pers virtual pada 28 Januari lalu.
Ia mengingatkan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah layanan telemedicine karena tidak semua pasien terpapar mikron membutuhkan pelayanan kesehatan langsung.
“Gejalanya agak tidak berbahaya. Yang paling penting adalah meminimalkan kontak karena melalui ini kita dapat mencegah penyebaran yang lebih luas, ”tambahnya.
Namun, dia menyarankan orang yang dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala melakukan isolasi mandiri selama lima hari dan mencari perawatan medis setelah mereka juga merasakan gejala seperti batuk, flu, dan tanda-tanda demam. Presiden mengatakan penanganan gejala dini yang tepat dapat membantu menghilangkan tekanan pada fasilitas kesehatan.
Membaca: Omicron Sumbang 4,25 Persen dari Beban Kasus COVID-19 di Indonesia
MOH KHORY ALFARIZI