TEMPO.CO, jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau lokasi pembangunan untuk bangsa ibu kota baru di Kalimantan Timur pada hari Sabtu untuk meninjau dan mengantisipasi gangguan dan hambatan yang dapat diperkirakan di masa mendatang.
Menurut Prabowo, pemeriksaan tersebut merupakan bentuk dukungan Polri terhadap pembangunan ibu kota baru.
“Kami ingin mengetahui kondisi alun-alun tersebut untuk kemudian mendukung progres pembangunannya agar dapat berjalan sesuai rencana,” tambahnya, sesuai keterangan tertulis.
Dalam kunjungannya, ia melihat langsung kondisi terkini di lokasi ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Tentunya kami ingin tahu langsung di lapangan seperti apa jadwalnya, apakah ada kendala atau tidak,” jelasnya.
Kapolri juga memberikan arahan kepada jajarannya untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul selama pembangunan.
Menurutnya, adanya kendala dan masalah selama konstruksi tidak bisa dihindari.
“Namun, permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui musyawarah, sehingga secara umum tidak ada hambatan berarti bagi kemajuan pembangunan ibu kota baru,” ujarnya.
Dia kemudian meminta semua pihak mendukung pembangunan ibu kota baru. Ia berharap para pemangku kepentingan dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya masing-masing untuk memastikan kelancaran pembangunan ibu kota baru.
Menurut Prabowo, pembangunan ibu kota baru merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keadilan dan mengurangi ketimpangan di antara masyarakat Indonesia.
“Kami melihat bahwa ibu kota baru memiliki konsep hutan yang cerdas dan itu sejalan dengan apa yang telah menjadi kesepakatan internasional di mana rencana pembangunan ibu kota akan memiliki visi yang ramah lingkungan dan menjadi harapan yang bisa dibanggakan kita semua,” ujarnya.
Membaca: Pembangunan Ibu Kota Baru Tahap I akan menelan biaya hingga Rp110 triliun
DI BAWAH