Ringkasan
Polemik proyek baru Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim terus berlanjut. Beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) menuduhnya hanya menguntungkan segelintir orang, terutama para pebisnis yang tanahnya di sekitar ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Hashim Djojohadikusumo, pengusaha yang juga adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, adalah salah satu orang yang sering disebut-sebut.
Namun, Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan tersebut. Dia mengaku perusahaannya, Arsari Group, sudah memiliki lahan di Balikpapan sejak 2007 atau jauh sebelum rencana IKN dibuat. Chief Executive Officer Arsari Group menyatakan, saat itu dirinya membeli perusahaan yang memiliki Hak Pengusahaan Tanah (HPL) seluas 265.000 hektare (ha) di wilayah Kalimantan Timur. “Jadi, tidak ada geopolitik, tidak ada yang berbagi proyek. Saya di sini jauh sebelum proyek ibu kota diumumkan. Kebetulan persis di sebelah hutan saya, tanah saya, dan beberapa proyek saya,” kata Hashim. pada hari Selasa.
Hashim berencana menggarap empat proyek. Salah satunya adalah proyek biofuel dengan menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat (AS), LanzaTech, sebagai penyedia teknologi. “Kami menggunakan bahan baku dari sisa hutan yang kami miliki, yang tidak memiliki nilai sama sekali, kami olah menjadi biofuel untuk diekspor ke luar negeri,” katanya.