Jakarta (ANTARA) – Kepresidenan G20 Indonesia berupaya memberikan manfaat bagi negara maju dan berkembang di tengah pandemi COVID-19.
“Di sinilah sebenarnya kami melihat peran Indonesia sangat penting. Kami ingin menjadikan Kepresidenan Indonesia tidak hanya bermanfaat bagi 20 ekonomi terbesar, tetapi juga berdampak pada negara lain, terutama negara berkembang,” Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik ( IDP) di Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan pada ‘Kegiatan Sosial Kepresidenan G20 Sektor Prioritas Transisi Energi Indonesia,’ yang diadakan online pada hari Jumat.
Oleh karena itu, Indonesia menjadi sangat aktif mengundang perwakilan negara berkembang untuk berpartisipasi dalam diskusi G20, tambahnya.
“Tentunya sebagai Presidensi G20, Indonesia memiliki keleluasaan untuk menetapkan tema-tema besar,” kata Faizasyah.
Secara spesifik, tema-tema yang memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat global, tetapi juga untuk kepentingan nasional Indonesia.
Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema ‘Recover Together, Recover Stronger’.
Tiga prioritas utama Presidensi G20 Indonesia adalah arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi. Prioritas ini digunakan untuk menetapkan agenda diskusi baru (flagship agenda) di Working Group (WG) dan Engagement Group (EG) Sherpa Track.
“Jika kita kembali ke tahun 1999, G20 dibentuk untuk merespon krisis ekonomi yang dihadapi dunia. Krisis ekonomi terjadi karena krisis keuangan global saat itu,” kata Faizasyah.
Dengan membangun semangat kerjasama dan kepemimpinan kolektif, G20 menawarkan solusi atas krisis keuangan saat itu.
“Kemudian, kami mengikuti forum ini pada tahun 2008 dan 2009 karena berlanjutnya krisis keuangan, status G20 ditingkatkan menjadi pertemuan di tingkat kepala pemerintahan/negara,” ujarnya.
Berita Terkait: Kesempatan Kepresidenan G20 untuk mempercepat transisi energi bangsa
Hal ini menunjukkan bahwa G20 benar-benar merupakan forum ekonomi untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi global, ujarnya.
Apalagi saat ini, setelah dua tahun kita merasakan dampak yang sangat berat akibat pandemi Covid-19 ini, tambah Faizasyah.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia dan menciptakan ketidakpastian ekonomi.
Oleh karena itu, momentum Kepresidenan Indonesia memberikan keistimewaan.
“Kami memahami bahwa COVID-19 telah menyebabkan krisis multidimensi yang dimulai dari krisis di bidang kesehatan, kemudian menjadi krisis ekonomi, dan pada akhirnya menjadi krisis sosial yang berkepanjangan,” kata Faizasyah.
Berita Terkait: Kepresidenan G20 Indonesia berfokus pada hasil yang nyata dan berdampak