Jakarta (ANTARA) – Innovation Hub Bank Indonesia (BI) dan Bank for International Settlements (BIS) hari ini meluncurkan G20 TechSprint Initiative 2022 sebagai salah satu acara sampingan dari Kepresidenan G20 Indonesia.
Inisiatif TechSprint G20 2022 adalah acara kompetisi internasional untuk mengeksplorasi inovasi untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi canggih yang berkelanjutan dan terbuka bagi orang-orang dari seluruh dunia untuk berpartisipasi.
Dalam acara pembukaan G20 TechSprint Initiative 2022 di Jakarta, Senin, Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat bahwa kompetisi ini pertama kali diadakan pada masa Kepresidenan Arab.
Acara ini diselenggarakan untuk ketiga kalinya tahun ini di bawah Presidensi G20 Indonesia dengan tema yang menyangkut Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC).
“Melalui TechSprint G20 2022, kami bertujuan untuk mendorong dan mengajak komunitas internasional untuk memberikan solusi paling praktis dalam merancang dan mengimplementasikan CBDC,” jelas Warjiyo.
Tujuan akhir CBDC dapat dicapai melalui pengakuan akan pentingnya pemahaman kolektif tentang teknologi dan kolaborasi inklusif antara negara maju dan berkembang.
Ini adalah tujuan utama dari kepresidenan G20, tegasnya.
Sementara itu, General Manager BIS Agustin Carstens mencatat bahwa CBDC memiliki potensi yang sangat besar untuk mendukung minat masyarakat di era uang digital ini.
Kepercayaan masyarakat pada uang adalah apa yang menyatukan sistem keuangan, katanya.
Oleh karena itu, seiring dengan kemajuan teknologi, bank sentral harus memastikan sistem moneter secara fundamental tetap berlaku sebagai barang publik, termasuk dengan menjaga stabilitasnya, tegasnya.
TechSprint tahun ini, atau hackathon (hack marathon), mengundang para inovator dari seluruh dunia untuk mengembangkan solusi baru dalam menerbitkan dan mendistribusikan CBDC dan menggunakannya untuk tujuan keuangan inklusif.
Selain itu, melanjutkan keberhasilan inisiatif dalam pemantauan kepatuhan dan regulasi serta solusi pembiayaan hijau di tahun sebelumnya.
BI dan BIS Innovation Hub telah menerbitkan tiga tantangan utama di semua kategori TechSprint: membangun fasilitas yang efektif dan kuat dalam menerbitkan, mendistribusikan, dan mentransfer CBDC; mendorong inklusi keuangan; dan meningkatkan interoperabilitas.
Kompetisi ini terbuka untuk umum, sehingga individu atau komunitas dapat berpartisipasi dengan mengunjungi website www.G20TechSprint.id untuk mengakses pendaftaran, pembuatan prototype, dan evaluasi proposal secara online.
Pengajuan proposal kompetisi paling lambat harus dilakukan pada tanggal 22 Mei 2022.
Pemenang untuk masing-masing kategori akan mendapatkan dana Rp770 juta atau sekitar US$53 ribu, dan setiap proyek terpilih mendapatkan dana senilai Rp145 juta atau sekitar US$10 ribu.
Informasi lebih lanjut tentang TechSprint 2022 tersedia melalui www.G20TechSprint.id.
Berita Terkait: Harapkan Y20 memberikan ide untuk pembangunan nasional dan global: Menteri
Berita Terkait: Inovasi manajemen digital kunci transformasi digital global
Berita Terkait: Turki menyuarakan dukungan kuat untuk Kepresidenan G20 Indonesia