Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pemudik eksodus Idul Fitri yang berencana mudik dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, meminta pemerintah memperhatikan pergerakan lalu lintas menuju Jakarta.
Berdasarkan pantauan ANTARA di Jakarta, Jumat sore, pemudik membuat pernyataan karena bus yang akan mereka tumpangi tidak kunjung datang.
Penerapan skema lalu lintas satu arah dari KM 47 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Batang-Semarang berdampak pada bus yang melintas dari Jawa Timur menuju Jakarta.
Di Terminal Kampung Rambutan, calon penumpang bus mengantri, ada yang rela menunggu lebih lama meski harus menunggu berjam-jam dan ada juga yang memilih menginap di hotel dan melakukan perjalanan pada Sabtu (30 April).
Faqih, calon penumpang tujuan Malang, Jawa Timur, mengatakan, sesuai jadwal, busnya seharusnya tiba pukul 14.00 waktu setempat, namun karena macet, molor.
“Jadwalnya jam 2 siang, tapi sampai sekarang bus belum juga datang,” kata Faqih.
Sementara itu, Arief, calon penumpang lain tujuan Surabaya, Jawa Timur, mengatakan memilih menginap di hotel terdekat karena bus yang akan ia tumpangi masih terjebak kemacetan di Semarang, Jawa Tengah.
Berita Terkait: Idul Fitri: 577.000 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui bandara dari 22–28 April
Arief mengatakan seharusnya bus berangkat pukul 1 siang. Ia mengaku sudah menghubungi pihak perusahaan bus untuk memastikan waktu keberangkatan dan ternyata bus diperkirakan akan tiba di Terminal Kampung Rambutan pada pukul 11 malam.
“Busnya malam ini datang dan besok pagi berangkat, jadi kami memilih untuk menginap di hotel,” kata Arief yang mudik bersama istri dan putranya yang berusia sembilan bulan itu.
Sementara itu, Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Romadhoni mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan operator bus untuk menyiapkan bus cadangan guna mengurai kerumunan penumpang di terminal.
Berita Terkait: Eksodus Idul Fitri: Rp3,9 miliar dialokasikan untuk program transportasi gratis