Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo benar-benar berkomitmen memberikan jaminan sosial bagi pekerja dan buruh, demikian ditegaskan Wakil II Kepala Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Tarigan di Gedung Bina Graha saat kunjungan perwakilan Serikat Pekerja Nasional (SPN).
Dia mengatakan komitmen tersebut terlihat dari terbitnya Inpres Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional.
“Dua Inpres ini membuktikan bahwa Pak Presiden peduli terhadap jaminan sosial pekerja,” tambahnya dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pemerintah telah mengupayakan pelibatan atau kepesertaan masyarakat secara luas dalam program jaminan sosial agar pekerja, buruh, dan keluarganya dapat merasakan manfaatnya.
“Saat ini, pemerintah fokus meningkatkan jumlah peserta, terutama pekerja rentan dan PNS non-PNS,” ujarnya.
Program ini bertujuan untuk mencegah keluarga pekerja terjebak dalam kemiskinan, tambahnya.
Namun diakuinya, implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2021, khususnya dalam hal percepatan informasi mengenai mekanisme dan manfaat pendaftaran, masih memiliki beberapa tantangan.
Namun, dia memastikan Kantor Staf Presiden bersama kementerian dan lembaga terkait akan terus melakukan perintah Presiden Widodo.
Berita Terkait: Buruh Indonesia desak Presiden Jokowi wujudkan komitmen Nawacita
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Serikat Pekerja Nasional Djoko Heriyono meminta agar ketentuan terkait jaminan sosial ketenagakerjaan dan jaminan kesehatan nasional diimplementasikan secara serius dan praktis, mengingat kurang dari 50 persen pekerja telah dicakup. oleh jaminan sosial selama ini.
“Sampai September 2021, jumlah tenaga kerja formal yang ditanggung oleh BPJS masih 27 juta, namun jumlah pekerja formal sekitar 70 juta. Kami meminta Kantor Staf Presiden (memperhatikan) hal ini ( masalah),” kata Heriyono.
Perwakilan Serikat Pekerja Nasional mengunjungi Kantor Staf Presiden sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day).
Berita Terkait: S.Sumatera Buruh Peringati Mayday dengan Tolak Sistem Outsource