M. Iqbal Hafizon dan Sayyid Muhammad Jundullah (The Jakarta Post)
PREMIUM
Jakarta ●
Kam, 23 Juni 2022
COVID-19 telah mengekspos kesenjangan finansial yang besar dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi (PPR). Bank Dunia (WB) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setidaknya tambahan US$10,5 miliar per tahun dalam pembiayaan internasional akan diperlukan untuk menutupi kebutuhan investasi tahunan sebesar $31,1 miliar untuk PPR pandemi global, yang mencakup pengawasan, penelitian dan pemerataan. Akses ke tindakan medis, kesehatan masyarakat dan komunitas yang tangguh, intervensi kesehatan yang dapat diskalakan, serta strategi dan operasi PPR.
Di negara-negara dengan ruang fiskal paling sedikit, negara-negara berpenghasilan menengah-bawah (LMICs) dan negara-negara berpenghasilan rendah (LICs), kebutuhan nasional untuk PPR pandemi diperkirakan sekitar $16,2 miliar per tahun, di mana tambahan $7 miliar per tahun di pembiayaan internasional akan dibutuhkan (Bank Dunia & WHO, 2022).
Tujuan artikel ini adalah untuk menyoroti diskusi di bidang berikut: Kesenjangan keuangan PPR pandemi global dan nasional, pelajaran utama untuk pembiayaan PPR pandemi, dana kesiapsiagaan pandemi global sebagai solusi terkini dan rekomendasi untuk Indonesia sebagai pemegang Kelompok 20 kepresidenan.
untuk Membaca Cerita Lengkap
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- e-Post surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda