Jakarta (ANTARA) – Indonesia mengalami lonjakan 620 persen kasus positif COVID-19, kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
“Jika diurutkan berdasarkan persentase kenaikan tertinggi kasus positif mingguan, Indonesia mengalami peningkatan paling signifikan, yaitu naik 620 persen dalam 28 hari,” jelas Adisasmito.
Menurut dia, setelah penurunan kasus yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama, tercatat peningkatan kasus positif secara nasional per 28 Juni 2022 yang diikuti oleh lonjakan di sejumlah negara.
Perkembangan di masing-masing negara dapat berbeda-beda karena karakteristik dan pola pengendalian masing-masing individu, katanya.
Di Indonesia saja, jumlah kasus harian terus berada di atas angka dua ribu dalam dua hari berturut-turut, katanya.
Meski angkanya tidak terlalu tinggi dibandingkan puncak-puncak kasus sebelumnya, namun tetap perlu segera dikendalikan, tegas Adisamito.
Berita Terkait: Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 2.248: Gugus Tugas
Merefleksikan grafik kasus dari Mei hingga Juni 2021 terjadi peningkatan lebih dari 200 ribu kasus, dari 153 ribu menjadi 356 ribu kasus, hanya dalam waktu dua bulan.
Adisasmito mengatakan, kabar baiknya, pada 2022 jumlah kasus pada bulan yang sama (Mei dan Juni) sudah lebih rendah.
“Angka yang rendah jika dibandingkan tahun lalu menunjukkan bahwa kita semakin tangguh dan terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik,” katanya.
Namun, dia mengimbau untuk tetap waspada karena saat ini masa liburan siswa sekolah sedang berlangsung, yang cenderung meningkatkan pergerakan masyarakat ke tempat-tempat wisata. Selain itu, aktivitas masyarakat juga diharapkan meningkat menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
“Namun, di sisi lain, kita harus waspada, karena terjadi peningkatan lebih dari 23 ribu kasus dalam satu bulan, menandakan tingkat penularan di masyarakat semakin meluas, dan Juli tahun lalu merupakan puncak tertinggi hingga lebih dari satu juta kasus dalam satu bulan,” tegasnya.
Berita Terkait: Jadikan booster COVID lebih mudah diakses, Presiden memberi tahu para pejabat
Berita Terkait: Pemerintah berencana untuk membuat dosis ketiga sebagai persyaratan untuk acara yang ramai
