Sleman, Yogyakarta (ANTARA) – Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando melantik Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sebagai Ibu Literasi Sleman di Yogyakarta, Senin.
Purnomo menegaskan pelantikan ini merupakan amanah untuk memotivasi dirinya serta perangkat daerah terkait untuk terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat khususnya di Kabupaten Sleman.
“Keaksaraan merupakan faktor penting dalam upaya membangun masyarakat yang berwawasan luas, inovatif, dan kreatif,” tegasnya.
Bupati mengatakan, sejalan dengan tujuan transformasi berbasis digital yang digaungkan Perpusnas, Pemkab Sleman telah maju untuk meningkatkan literasi digital dan masyarakat.
“Pemerintah Sleman melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman telah menyediakan beberapa layanan berbasis digital, seperti e-book Sleman, layanan perpustakaan berbasis web (opac.slemankab.go.id), jaringan SOS (Sleman One Search), LDR (Literacy at Home) dan layanan di media sosial,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan literasi bukan soal gemar membaca.
“Melek huruf tidak sebatas mengeja huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, atau kalimat menjadi paragraf,” ujarnya.
Menurut Bando, literasi setidaknya memiliki lima tingkatan: belajar membaca, menulis karakter, dan berhitung; kemampuan untuk mengakses ilmu pengetahuan mutakhir; kemampuan untuk memahami makna tersirat dari yang eksplisit; menciptakan inovasi dan kreativitas; dan kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Penandatanganan juga dilakukan antara Perpusnas dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Hadir dalam rangkaian acara bertema “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional” ini, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC, Amerika Serikat, Prof. Popy Rufaidah, Ph.D.; aktivis sastra, Dr Muhsin Kalida; dan Dosen Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada Dr Muhamad Sulhan.
Berita Terkait: Madam Literacy terlihat membangkitkan minat membaca di daerah perbatasan
Berita Terkait: Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan literasi ekonomi digital