TEMPO.CO, jakarta – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta perusahaan besar untuk peduli dengan usaha kecil yang beroperasi di sekitarnya, seperti dengan menjalin kemitraan, untuk membantu meningkatkan kualitas produk mereka.
“Kami tidak ingin perusahaan besar tinggal di wilayah dengan pabrik mereka yang tinggi dan besar sementara [local small businesses] di dekatnya kondisinya memprihatinkan,” kata Presiden saat peluncuran Gerakan Kemitraan Eksklusif bagi UMKM di Gedung SMESCO, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022.
Ia juga meminta perusahaan-perusahaan besar untuk mengembangkan kawasan sekitar operasi mereka dan tidak membiarkan warung-warung lokal dalam kondisi kumuh. “Kenapa mereka tidak [create products] seperti yang dipamerkan di depan yang ditata sedemikian rupa dengan kemasan yang baik? Pemerintah tidak mungkin melakukan itu, yang bisa dan mampu mewujudkannya dengan cepat adalah gerakan kemitraan,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan kepala negara saat membicarakan impor jagung yang berhasil ditekan pemerintah. Indonesia sebelumnya mengimpor 3,5 juta ton jagung setiap tahun. Tujuh tahun kemudian, nilainya anjlok menjadi hanya 800.000 ton per tahun.
Ia menggarisbawahi hal itu bisa tercapai berkat kemitraan petani yang mendampingi dan mengawal proses penanaman.
Untuk itu, Jokowi berharap model pembinaan ini dapat diterapkan pada semua usaha rakyat lainnya seperti beras, porang, dan singkong. Dia meminta perusahaan besar ikut berperan mendampingi usaha kecil lokal.
FAJAR PEBRIANTO
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News