Gempa juga menyebabkan tanah longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur
Jakarta (ANTARA) – Korban tewas akibat gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, bertambah menjadi 62 orang, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Data terakhir dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin, per pukul 19.34 WIB tercatat 62 orang meninggal dunia, kata Plt. pernyataan yang dikeluarkan di sini pada hari Senin.
Menurut dia, korban berasal dari Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
Selain itu, 25 orang masih tertimbun reruntuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, dan 79 orang lainnya luka-luka akibat gempa tersebut.
Berita Terkait: Gempa 5,6-M di Cianjur dirasakan di daerah lain: BMKG
Total warga yang mengungsi mencapai 5.389 jiwa. Mereka tersebar di beberapa titik.
Menurut Muhari, 2.272 unit rumah, 4 gedung pemerintahan, 3 sarana pendidikan, dan 1 sarana ibadah rusak berat akibat gempa tersebut, sedangkan 1 RSUD Cianjur rusak ringan dan 1 pesantren rusak berat akibat gempa.
Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Bogor dengan 46 unit rumah rusak. Sedangkan gempa merusak 443 rumah di Kabupaten Sukabumi dan 14 rumah di Kota Sukabumi.
“Gempa juga menyebabkan tanah longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur,” kata Muhari.
Berita Terkait: Gempa berkekuatan 6,1 mengguncang barat daya Kepulauan Sitaro
Sedangkan kebutuhan mendesak di lapangan antara lain tenda 20 unit, alat berat untuk evakuasi, penerangan 10 unit, tempat tidur 100 unit, dan bahan bakar minyak.
Lebih lanjut dia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih mendata jumlah korban jiwa dan infrastruktur yang rusak.
Ia mengimbau warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi jika merasa rumahnya masih belum aman dan tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
“Kami meminta warga untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari saluran resmi BNPB, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), BPBD, dan pemerintah daerah. Karena gempa susulan masih terasa meski tidak sekuat gempa sebelumnya. “dia berkata.
Berita Terkait: Dua tewas dalam gempa 5,6M di Cianjur: BNPB
Berita Terkait: Kementerian memobilisasi sumber daya untuk tanggap bencana gempa Cianjur