TEMPO.CO, jakarta – Kabupaten Karangasem di Bali masih mengalami gempa susulan menyusul gempa bermagnitudo 5,2 kemarin. Hingga Rabu pagi pukul 11.00 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 62 kali gempa susulan.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, jumlah gempa susulan cenderung menurun.
Gempa M5.2 pada pukul 17:38 didahului oleh gempa M4.8 pada pukul 16:56 yang diikuti oleh sembilan gempa susulan.
“Kemudian 20 menit kemudian terjadi gempa M5.2, sekitar 10 kilometer dari gempa pertama yang menambah kerusakan,” kata Daryono melalui Twitter.
Daryono juga menunjukkan gambar rentetan titik gempa yang sebagian besar terjadi di laut. Gempa susulan bervariasi dari M 1.9 hingga M 4.6.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, hingga Rabu pagi, 34 rumah warga rusak, terutama akibat fenomena geologis yang terjadi sehari sebelumnya. Rumah-rumah ini berada di beberapa kecamatan, antara lain Kubu, Manggis, Karangasem, Rendang, dan Bebandem.
BPBD Karangasem juga melaporkan dua orang luka-luka, keduanya sempat mendapat perawatan di rumah sakit umum setempat.
Apa Penyebab Gempa Bumi
Menurut analisis BMKG, rentetan gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas Sesar Naik Flores. Gempa yang mengguncang Karangasem juga dirasakan warga di kabupaten lain, bahkan di Nusa Tenggara Barat.
Maria Fransisca Lahur
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News