Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk berhati-hati dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Pemilu akan menjadi pesta demokrasi terbesar yang pernah ada di Indonesia, bahkan dunia, katanya dalam rapat konsolidasi nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu.
Bawaslu akan memainkan peran sentral dalam mengawasi pemilihan umum untuk memastikan kualitasnya baik, tambahnya.
“Dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, (Pilkada 2024) akan menjadi yang terbesar (yang pernah diselenggarakan). Hati-hati (pilkada) kemungkinan akan menjadi yang terberat. (Sekali lagi,) hati-hati (pilkada) akan melibatkan jumlah yang sangat besar. pemilih dengan rentang pemilu yang luas,” katanya.
Setelah menyelenggarakan pemilu di masa lalu, Indonesia memiliki pengalaman yang lebih dari cukup untuk mempersiapkan pemilu berikutnya yang jauh lebih baik, tambahnya.
Kepala negara mengatakan, kualitas pemilihan umum menjadi landasan politik yang penting dalam kehidupan bernegara dan berpemerintahan.
“Untuk menjaga integritas pemilu, pengawasan harus dilakukan di semua tahapan pemilu. Seluruh proses harus diawasi secara cermat dan hati-hati untuk membangun pemilu yang berkualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa kepercayaan publik adalah kunci dari proses demokrasi. Pemilu yang andal akan menghasilkan legitimasi yang kuat.
Daftar pemilih definitif sering digunakan untuk menuduh adanya kecurangan, kata Widodo.
Untuk itu, dia mengharapkan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengawasi proses penyusunan daftar pemilih definitif. Bawaslu harus melaporkan pihak manapun yang mencoba menghalangi proses tersebut.
Berita Terkait: Presiden meminta Bawaslu melibatkan masyarakat dalam pengawasan politik uang
Berita Terkait: DPR mendesak pemerintah daerah untuk memutakhirkan data pemilih