Sepeda motor menjadi salah satu sasaran program konversi kendaraan listrik, mengingat sepeda motor menjadi andalan mobilitas masyarakat Indonesia…
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan pelatihan teknis konversi sepeda motor berbahan bakar fosil menjadi elektrik untuk 22 warga Jakarta gelombang pertama.
“Penggunaan kendaraan pribadi merupakan salah satu penyumbang (tinggi) konsumsi bahan bakar fosil yang meningkatkan emisi dan berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan,” kata Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. , kata Susetyo Edi Prabowo, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE).
Hal itu disampaikannya saat membuka pelatihan, demikian siaran pers yang diterima Kementerian ESDM, Sabtu.
Menurut Prabowo, kebijakan transisi energi telah dikeluarkan untuk mengganti energi fosil dengan energi baru dan terbarukan (EBT) secara bertahap, dengan penggunaan EBT ditargetkan didorong hingga 23 persen pada 2025.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian ini dilaksanakan pada tanggal 24-31 Januari 2023 di PPSDM kampus KEBTKE, bekerja sama dengan Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE.
Pelaksanaan pelatihan konversi sepeda motor ini juga ditujukan untuk mewujudkan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada tahun 2030, karena diharapkan dapat mendukung upaya transisi energi dengan meningkatkan jumlah kendaraan listrik (EV).
“Sepeda motor menjadi salah satu sasaran program konversi kendaraan listrik, mengingat sepeda motor menjadi andalan mobilitas masyarakat Indonesia karena aksesibilitas dan keterjangkauannya,” kata Prabowo.
Dia menegaskan, pelaksanaan program konversi akan memperhatikan performa dan kualitas kendaraan agar tetap layak digunakan sehari-hari.
Makanya, untuk mensukseskan program konversi sepeda motor listrik, Kementerian ESDM melakukan pelatihan, tambahnya.
“Diharapkan rangkaian kegiatan (pelatihan) ini dapat menghasilkan SDM yang handal dalam melakukan konversi sepeda motor berbasis BBM menjadi sepeda motor listrik,” ujarnya.
Saat ini, pemerintah sedang merancang kebijakan mengenai mekanisme insentif bagi masyarakat yang membeli kendaraan listrik, dengan total nilai insentif Rp5 triliun.
Melalui Kementerian Perindustrian, insentif akan disalurkan kepada masyarakat melalui empat skema, yakni Rp80 juta untuk masyarakat yang membeli mobil listrik, Rp40 juta untuk yang membeli mobil listrik berbasis hybrid, Rp8 juta untuk kendaraan roda dua, dan Rp5 juta untuk sepeda motor yang diubah menjadi sepeda motor listrik.
Berita Terkait: Pemkot Surabaya mulai menggunakan EV pada 2023
Berita Terkait: Mempercepat adopsi kendaraan listrik untuk menurunkan emisi, subsidi bahan bakar: pemerintah