KUCHING (21 Februari): Sarawak bertujuan untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan dengan menjadi pembangkit tenaga listrik Asia Tenggara untuk menyediakan energi terbarukan yang terjangkau dan andal di kawasan itu, kata Ketua Menteri Tan Sri Abang Johari Tun Openg (foto).
“Target ini dapat dicapai karena Sarawak diberkati dengan sumber daya asli yang melimpah, termasuk tenaga air dan sumber daya energi alam yang dapat dimanfaatkan, sementara inisiatif keberlanjutan telah dilakukan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari usaha ini.
“Sejak 2016, kami telah mengekspor sebagian besar listrik terbarukan ke Kalimantan Barat (Indonesia) dan dalam waktu dekat, kami akan memulai ekspor listrik ke Sabah dan pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan Borneo Grid dan menjadi ‘Battery of Asean’,” katanya. di Balai Kota Seratus Tahun Energi Sarawak, di sini, pada Senin (21 Februari).
Menurut dia, Sarawak Energy, yang merupakan perusahaan penyedia listrik milik pemerintah Sarawak, juga sedang mempersiapkan keputusan investasi akhir untuk memulai proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara yang bila direalisasikan, akan berkontribusi pada keandalan pasokan regional, pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
Di tengah target ini, katanya, kebutuhan pasokan masyarakat Sarawak, khususnya di daerah pedesaan, akan terus diberikan penekanan karena mereka harus dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas dasar untuk berpartisipasi dalam kegiatan penciptaan kekayaan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Abang Johari mengatakan hanya 56% dari penduduk pedesaan Sarawak yang menikmati pasokan listrik 24 jam pada tahun 2009 tetapi pada hari ini, tingkat telah meningkat menjadi 97% melalui penerapan solusi jaringan dan off-grid yang mencakup sistem tenaga surya dan mikro hidro.
“Oleh karena itu, untuk meminimalkan kesenjangan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, pemerintah Sarawak telah meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi dan transformasi pedesaan untuk memastikan Sarawak dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta mencapai pembangunan ekonomi yang lebih seimbang,” tambahnya.
Sementara itu, Group Chief Executive Officer Sarawak Energy, Datuk Sharbini Suhaili saat ditemui usai acara mengatakan, rencana perusahaan di Kalimantan Utara itu masih dalam tahap studi kelayakan yang dilakukan bersama perusahaan Indonesia, PT Kayan Hydropower Nusantara.
Usulan tersebut, kata dia, untuk mengembangkan PLTA Mentarang Induk di Sungai Mentarang, terletak sekitar 35 km di hulu Kota Malinau di Provinsi Kalimantan Utara.