JOHOR BARU: Anggaran 2022 harus diprioritaskan dan perdebatan dengan anggota parlemen DAP Lim Guan Eng dari Bagan tentang kebijakan cabotage nasional dapat terjadi setelahnya, kata Menteri Perhubungan Datuk Seri Dr. Wee Ka Siong (Gambar).
“Saya tidak takut dengan perdebatan dan saya tidak akan lari darinya. Tapi saya mendesak dia untuk tidak terburu-buru karena saya memiliki urusan kabinet yang penting untuk diperhatikan.
“Anggaran 2022 akan kita presentasikan pada 29 Oktober, jadi banyak yang harus saya lakukan. Prioritas saya adalah menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
“Ayo selesaikan penyusunan anggarannya dulu, lalu aku akan bebas kapan saja.
“Saya menyarankan 30 atau 31 Oktober, tapi saya akan membiarkan dia memutuskan kapan dia bebas. Yang penting kita bisa membicarakan masalah ini secara profesional,” kata Presiden MCA dalam sambutannya di sela-sela rapat umum Pemuda dan Wanita MCA Johor yang digelar secara virtual, Minggu (10/10).
Dalam sesi tanya jawab Menteri di Dewan Rakyat pada 30 September, Dr. Wee Lim membuka debat tentang kebijakan cabotage.
Tantangan datang setelah Lim menemukan Dr. Wee bertanya apakah pengenalan kembali perbaikan cabotage pada kabel bawah laut telah menyebabkan beberapa raksasa teknologi melewatkan Malaysia dalam rencana mereka untuk memasang kabel bawah laut untuk meningkatkan konektivitas internet di wilayah tersebut.
“Saya siap berdebat dengan Bagan. Dia selalu mengklaim bahwa saya tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden MCA. Jadi saya menetapkan tantangan ini sekarang.
“Mari kita debat selama satu jam, semua topik bisa dibahas,” kata Dr. wee.
Dalam sebuah posting Facebook, Dr. Wee bahwa Lim tidak harus menyerangnya sebelum debat.
“Terus-menerus menyerang saya sebelum debat kita dengan mengangkat berbagai topik hanya akan mengalihkan perhatian dari kebenaran dan mengubah debat kita menjadi pertempuran verbal bahkan sebelum itu terjadi,” tulisnya.
Pada hal lain, dr. Wee dalam pidatonya bahwa Melaka akan menjadi tempat pelatihan yang baik bagi MCA untuk mencari cara untuk menjangkau pemilih di new normal ketika pemilihan negara bagian diadakan.
“Akibat pandemi Covid-19, kami tidak bisa lagi menggelar Ceramah seperti biasa atau makan malam bersama masyarakat.
“Ini akan menjadi tempat pelatihan yang baik bagi kami untuk mencari cara untuk terhubung dengan pemilih setelah pandemi,” katanya.
Dia mendesak anggota partai untuk mencari cara interaktif untuk menjangkau pemilih, terutama kaum muda yang akan memilih untuk pertama kalinya dalam pemilihan umum berikutnya.