TEMPO.CO, jakarta – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sedang menyelidiki dugaan kebocoran data 105 juta WNI yang diduga ulah satu akun di Forum Bocor dengan identitas ‘Bjorka’ pada 6 September. Data ini diyakini berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Data yang dibobol sebanyak 105.003.428 WNI tersebut meliputi Nomor Induk Kewarganegaraan (NIK), Kartu Keluarga (KK), identitas orang, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat rumah, dan usia.
“Tim BSSN sedang berkoordinasi dan mendalami hal tersebut. Masih diproses,” kata juru bicara BSSN Ariandi Putra saat dihubungi tempo pada tanggal 7 september
Kebocoran data diyakini berukuran 20 gigabyte dan disimpan dalam nilai yang dipisahkan koma (CSV) dan 2 juta data ini ditawarkan oleh tersangka pelaku sebagai sampel gratis untuk membuktikan validitas data. Data ini dilaporkan dikumpulkan dari 2017 hingga 2020.
Datanya juga menunjukkan sejumlah penyedia layanan ponsel terkenal di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate bungkam saat ditanya tempo tentang kebocoran data besar lainnya yang disimpan oleh server yang dikelola pemerintah.
“Terkait dengan serangan siber. Ini bisa ditanyakan ke BSSN karena mereka memimpin sektor siber,” tulis Johnny dalam pesan singkat pada 7 September. Ditanya tentang langkah ke depan yang akan dilakukan Kementerian untuk mencegah terulangnya kebocoran data, dia hanya menulis; “Itu bisa ditanyakan ke BSSN.”
MOH KHORY ALFARIZI
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News