Sultan Ashori (Reuters)
Kuta, Bali ●
Minggu, 9 Januari 2022
Pihak berwenang Bali pada hari Sabtu melepaskan 33 penyu hijau yang terancam punah ke laut untuk meningkatkan populasi yang terancam oleh pemburu liar dan pedagang ilegal.
Kura-kura di dalam. spesies yang dilindungi Chelonia mydas Indonesia, dibebaskan di Pantai Kuta setelah diselamatkan dari operasi angkatan laut melawan pemburu liar pada bulan Desember.
Turis berkumpul untuk menonton dan memfilmkan pelepasan di ponsel mereka dan bersorak pada kura-kura saat mereka berjalan dengan susah payah melintasi pantai.
“Ini ide yang bagus untuk upaya konservasi,” kata turis Australia Briant Firth. “Mereka menangkap beberapa pemburu dan menyelamatkan penyu.”
Indonesia telah menjadi pusat perdagangan penyu internasional, permintaan pakan dari negara-negara seperti Malaysia, Vietnam dan Cina. Siapa pun yang dihukum karena berpartisipasi dalam perdagangan dapat dihukum hingga lima tahun penjara Indonesian hukum.
Penyu-penyu itu sedang dalam rehabilitasi dengan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam Bali, kata pihak berwenang.
“Mereka adalah barang bukti dalam operasi angkatan laut … kami melepaskan mereka karena kami tidak dapat menyimpan hewan liar ini sebagai barang bukti untuk waktu yang lama,” kata Wakil Kepala Angkatan Laut Laksamana Muda Ahmadi Heri Purwono kepada wartawan.
“Dengan adanya pelepasan tersebut, semoga semakin maju dan berkembang biak,” ujarnya seraya menambahkan bahwa hal ini dapat membantu memperbaiki ekosistem laut di sekitar pulau Bali.
Populasi penyu hijau, salah satu penyu terbesar, telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena perburuan, hilangnya tempat bertelur di pantai, dan tertangkap dalam alat tangkap.
Mereka juga menjadi korban dari krisis plastik dunia yang berkembang di lautan. Makhluk itu diketahui memakan kantong plastik dan mengira mereka ubur-ubur, menurut World Wildlife Fund, yang mengatakan banyak kura-kura memiliki plastik di perut mereka.