TEMPO.CO, jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan 92 Rukun Tetangga (RT) di Selatan, Timur, dan Barat jakarta banjir karena cuaca ekstrem sejak Jumat.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Insyaf mengatakan, karena faktor cuaca di sekitar Pulau Jawa, curah hujan lebih tinggi sehingga menyebabkan banjir di beberapa daerah.
“Analisis sementara penyebab hujan kemarin dan hari ini adalah adveksi massa udara basah di sekitar Pulau Jawa akibat gelombang atmosfer, seperti Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin,” kata Insyaf dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu.
Dia kemudian mengatakan bahwa massa udara basah yang berasal dari Samudra Hindia karena indeks mode dipol aktif (IOD) dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan akan berlanjut hingga Minggu, 17 Juli.
Insyaf mencatat, pihaknya telah memantau kondisi banjir di seluruh lokasi di Jakarta.
Kecamatan setempat juga sudah berkoordinasi dengan Sudin Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk melakukan penertiban banjir.
“Petugas BPBD disiagakan untuk memantau semua genangan di seluruh kecamatan dan berkoordinasi dengan Sudin Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk melakukan ekstraksi banjir di semua genangan air,” tambahnya.
Insyaf juga mengingatkan warga yang mengetahui atau menghadapi keadaan darurat untuk menghubungi BPBD DKI Jakarta melalui nomor 112.
Nantinya, pihaknya akan berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat serta dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memantau perkembangan terkait situasi banjir.
“Masyarakat yang mengetahui atau dalam bahaya dapat menggunakan layanan darurat dengan menekan nomor 112. Petugas BPBD akan merespon dalam 24 jam. BPBD juga akan berkoordinasi dengan PMI, Dinas Sosial, dan jajaran daerah untuk memantau perkembangannya,” dia mencatat.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengingatkan para pengambil kebijakan di daerah bersama masyarakat untuk melakukan upaya maksimal dalam mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan bencana, seperti normalisasi bantaran sungai, penyeberangan sungai, pembersihan sumbatan sampah di sungai, peningkatan sosialisasi. penyampaian informasi kepada masyarakat, dan pemantauan perkembangan cuaca secara berkala.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai harus meningkatkan kewaspadaan. Mereka disarankan untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika hujan dengan intensitas tinggi melanda selama lebih dari satu jam.
ANTARA
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News