Hal ini berdasarkan pertimbangan masing-masing negara dan sesuai dengan kondisi negara-negara tersebut.
Jakarta (ANTARA) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang penanganan COVID-19 seperti influenza biasa, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril.
“WHO telah menyatakan (COVID-19 a) pandemi. Sampai hari ini, belum ada pernyataan terkait pencabutan pandemi,” katanya saat konferensi pers virtual “Road to 3rd Health Working Group (HWG)” di Zoom, Kamis.
Dia membuat pernyataan itu sebagai tanggapan atas laporan berita bahwa Thailand sedang bersiap untuk memperlakukan COVID-19 seperti influenza biasa mulai Oktober 2022.
Ini masalah kebijakan, terserah masing-masing negara, kata Syahril.
“Ini berdasarkan pertimbangan masing-masing negara dan sesuai dengan kondisi negara-negara tersebut,” imbuhnya.
Indonesia sendiri masih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan penanganan COVID-19, termasuk pelonggaran protokol kesehatan.
Selanjutnya, evaluasi penanganan COVID-19 secara berkala dilakukan melalui diskusi bersama dengan para ahli serta kementerian dan lembaga.
“Indonesia sedang hati-hati dan bertahap,” katanya.
Contoh kehati-hatian ini adalah ketika negara mengizinkan relaksasi masker di luar ruangan tetapi mencabut keputusannya dalam waktu sebulan, yang mewajibkan masker untuk kegiatan di luar ruangan dan di dalam ruangan, ia menyoroti.
Menurut Syahril, kebijakan isolasi mandiri untuk pasien COVID dengan gejala ringan terus membantu membendung angka penularan.
“Isolasi mandiri mengurangi penularan. Negara maju juga masih melakukan isolasi mandiri, seperti Amerika Serikat. Jika positif, maka tidak boleh keluar ruang isolasi selama lima hingga tujuh hari,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan Indonesia tidak perlu meniru kebijakan negara lain dalam menyikapi pandemi.
Berita Terkait: Situasi di bawah pandemi COVID-19, flu Spanyol serupa: sejarawan
Berita Terkait: Para menteri, pejabat jangan hanya dijadikan standar kerja: Jokowi