Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya, Jawa Timur, melibatkan peran serta perguruan tinggi negeri dan swasta, kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di sini, Sabtu.
“Pemerintah tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran jika tidak bersinergi dengan perguruan tinggi,” jelas Cahyadi.
Wali Kota Surabaya menegaskan, gagasan pengentasan kemiskinan dan pengangguran di kota itu merupakan hasil diskusi dengan para rektor dan profesor dari perguruan tinggi negeri dan swasta di kota itu.
Cahyadi menegaskan pihaknya telah diundang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menandatangani komitmen bersama peluncuran “Reformasi Birokrasi Tematik Penanggulangan Kemiskinan” di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (21 Oktober).
“Surabaya menjadi contoh oleh daerah lain karena reformasi birokrasi yang diterapkan Pemkot Surabaya dalam mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
Salah satu realisasi program pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang dilakukan oleh pemerintah kota adalah Program Padat Karya dengan melibatkan masyarakat dari golongan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengelola sebagian aset kota guna memperoleh tambahan pendapatan.
Pemerintah Kota Surabaya juga tetap berkomitmen untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengelola kawasan pariwisata.
“Kami melatih seratus masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengelola kawasan (pariwisata). Pedagang di sana bisa mendapatkan omzet mencapai Rp7 juta pada akhir pekan. Kami memberikan semua hasil kepada masyarakat, dan di sinilah pemerintah hadir untuk menjadi fasilitator. ,” dia telah menyatakan.
Lebih lanjut, Cahyadi menyoroti capaian kota dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran kepada peserta “Professor Summit IV Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)” pada Jumat malam.
Berita Terkait: Pemerintah telah menghabiskan Rp450 triliun untuk pengentasan kemiskinan sejauh ini
Berita Terkait: Audit stunting terbukti bermanfaat untuk pengentasan kemiskinan ekstrem: BKKBN
Berita Terkait: Enam daerah percontohan tiga inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan: Kementerian